Mataram (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunggu kejelasan regulasi penggunaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah.
"Tadi memang Pak Wali (Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana) sempat menyampaikan hal itu, tapi belum ada aturan dari mana dana yang akan digunakan," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad kepada sejumlah wartawan sesuai bertemu dengan Wali Kota Mataram di Mataram, Selasa.
Dalam hal itu, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, sebab selama ini penggunaan ZIS yang dihimpun dari Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kota Mataram dilaksanakan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ditetapkan.
Baca juga: MBG di Mataram dimulai serentak pada 3 Februari 2025
Ketentuan itu adalah menyasar 8 asnaf penerima zakat meliputi fakir, miskin, amil, mualaf, riqab (hamba sahaya atau budak), gharimin (orang yang terjerat utang dan tidak mampu membayarnya), fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan seperti dakwah dan jihad), dan ibnu sabil (orang yang sedang dalam perjalanan untuk ketaatan kepada Allah dan kehabisan biaya).
"Kalau sasaran MBG adalah warga miskin, mungkin bisa kami laksanakan. Tapi kalau orang kaya di kasi makan, tentu tidak bisa karena tidak masuk dalam asnaf penerima zakat," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, ketika ada keputusan dari pemerintah agar Baznas membantu pembiayaan program MBG, tentu harus dipastikan dari mana anggaran diambilkan karena kalau dari zakat peruntukannya tidak bisa diubah.
Baca juga: Uji coba MBG di Sekarbela Mataram ditunda, ada apa?
Tapi yang masih memungkinkan adalah dari infak, dengan terlebih dahulu menanyakan aturannya di Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Jika MUI mengatakan, boleh. Kami siap laksanakan dan MUI akan bertanggung jawab terhadap hal tersebut," katanya.
Lebih jauh Djaswad menyebutkan, ZIS yang dihimpun dari ASN lingkup Kota Mataram tahun 2024 mencapai Rp6,7 miliar dari target Rp6,5 miliar.
Baca juga: Uji coba MBG di Sekarbela Mataram dimulai 20 Januari 2025
ZIS yang dihimpun itu setiap tahun didistribusikan oleh Baznas Kota Mataram melalui lima program meliputi pertama program Mataram Peduli, kedua Mataram Sejahtera seperti bantuan bagi fakir, miskin, dan program pemugaran rumah tidak layak huni.
Ketiga, Mataram Cerdas berupa bantuan bea siswa warga miskin dan satu keluarga satu sarjana, keempat Mataram Sehat berupa bantuan berobat dan penanganan stunting, dan kelima program Mataram Takwa berupa bantuan untuk guru mengaji, marbot, mualaf, dan lainnya.
"Semua program itu harus memenuhi target sasaran yakni sesuai dengan 8 asnaf penerima zakat dalam Al Quran," ujarnya.
Baca juga: Uji coba MBG di Sekarbela Mataram dimulai 20 Januari 2025
Baca juga: Legislator ingatkan penyelenggara MBG di Mataram pertahankan kualitas
Baca juga: MBG di Mataram masih fokus pelajar belum sasar ibu hamil dan balita
Baca juga: Program MBG di Mataram direplikasi agar lebih banyak pelajar