Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tingkatkan pengawasan terhadap sejumlah objek wisata di kota itu selama libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025, untuk memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman selama kunjungan.
"Karena itu untuk menjaga keamanan, kenyamanan di objek wisata saat libur Lebaran, kami akan mengoptimalkan keberadaan kelompok sadar wisata (Pokdrwis)," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Selasa.
Guna memastikan hal tersebut, pihaknya sudah melakukan pembekalan terhadap anggota Pokdarwis terkait tugas pokok dan fungsi mereka untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung di masing-masing objek wisata.
Hal tersebut disampaikan karena dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya sejumlah objek wisata di Kota Mataram terutama kawasan pantai dari ujung selatan hingga utara, menjadi lokasi favorit masyarakat mengisi liburan Lebaran.
Baca juga: Sebanyak 10 kawasan pariwisata di NTB terintegrasi
Mulai dari Pantai Gading, Mapak, Loang Baloq, Tanjung Karang, Pantai Boom Ampenan, dan Pantai Pure Segare, hingga Meninting.
Sepanjang 9,2 kilometer Pantai Kota Mataram itu selalu ramai dikunjungi saat libur Idul Fitri dan puncaknya terjadi saat perayaan "Lebaran Topat" atau Lebaran Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri.
Terkait dengan itulah, Dispar mulai melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama libur Idul Fitri hingga Lebaran Ketupat, karena diprediksi kunjungan pasti akan mengalami peningkatan.
"Jadi Pokdarwis di masing-masing objek wisata memiliki peran penting, untuk memastikan kawasan wisata tersebut aman dan nyaman," katanya.
Sementara terkait dengan potensi cuaca ekstrem selama libur Lebaran, kata Cahya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram serta pihak-pihak terkait lainnya.
Baca juga: Pemkab Lombok Barat membagi zona tambang dan wisata di Sekotong
Tujuannya, untuk melakukan pemantauan dan bila perlu membuat pos atau tenda di sejumlah titik pesisir pantai guna memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Petugas yang siaga di pos bisa memantau kondisi sekitar, dan menginformasikan ke pengunjung ketika ada potensi gelombang pasang atau bencana lainnya.
Selain itu, Dispar bersama Pokdarwis, aparat dari kecamatan dan kelurahan di wilayah pesisir akan melakukan patroli rutin pada pukul 18.00 Wita, karena biasanya di waktu sore air laut pasang.
Di sisi lain, Cahya mengimbau para orang tua yang membawa anak-anak ke objek wisata terutama pantai agar melakukan pengawasan lebih maksimal serta tetap mendampingi anak-anak saat bermain di pantai.
"Orang tua juga harus berperan aktif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebab petugas kami juga terbatas," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB dan IHGMA perkuat ekosistem pariwisata terintegrasi