Bima (ANTARA) - Sejumlah ruangan dan fasilitas SMPN 2 Ambalawi, Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terdampak banjir bandang dalam sepekan ini.

"Satu ruangan kelas hancur total dan dua ruangan lainnya terendam air," ungkap Kepala SMPN 2 Ambalawi, Sutomo saat diwawancara ANTARA, Sabtu.

Menurutnya, kondisi ini menjadi kendala proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dan aktivitas sekolah karena meja dan bangku tertutup material banjir.

"Sudah hampir seminggu aktivitas KBM sekolah di off kan. Namun, guru dan siswa tetap masuk untuk membersihkan sekolah," jelasnya.

Selain itu, kata Sutomo, Musholah dipenuhi tanah dan lapangan sekolah dipenuhi tanah juga kerikil. 

"Musholah dan lapangan sama sekali tidak bisa dipakai, karena ditutupi tanah bercampur pasir dan batu," paparnya.

Sejumlah ruangan dan fasilitas SMPN 2 Ambalawi, Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terdampak banjir bandang, Sabtu (8/2/2025) (ANTARA/Ady Ardiansah)

Lebih lanjut, ia menuturkan, baru hari ini beberapa ruangan dan musholah bisa dibersihkan.

"Hari ini kami di bantu sejumlah relawan dari Muhammadiyah, TNI, gabungan guru dan siswa. Alhamdulillah, ruangan sekolah dan musholah sudah bisa dipakai," papar Sutomo.

"Insya Allah hari Senin sudah bisa kita pakai untuk KBM," sambungnya.

Pada kesempatan itu, Kepsek berterima kasih kepada pihak yang telah membantu. "Kami menghaturkan terima kasih kepada relawan Muhammadiyah, TNI, sejumlah guru dan siswa yang telah membantu kami," pungkasnya.

Pantauan media ini, satu ruangan yang rusak dipenuhi material bangunan itu jebol jendela dan pintunya. Beberapa meja dan bangku tertimbun tanah dan batu.
Sementara dua ruangan belajar rata temboknya dengan tanah. Sisi lain, lapangan sekolah tersebut dipenuhi tanah, batu dan air hingga saat ini.

Diketahui, sekolah ini terkenak dampak banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ambalawi dan Wera, Minggu (2/2/2025). Banjir yang telah menelan 8 korban jiwa ini juga merusak sejumlah fasilitas jalan jembatan, rumah dan sekolah.


Pewarta : Ady Ardiansah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025