Mataram (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat, Megawati Lestari, meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB untuk segera mengatasi sawah dan lahan pertanian yang terdampak banjir.
"Kami yakin banyak petani yang sawahnya terendam banjir. Oleh karena itu, kami juga turun langsung untuk mengecek kondisi di lapangan," ujar Megawati di Mataram, Kamis.
Megawati mengaku sudah meninjau sejumlah lahan pertanian yang beberapa waktu terdampak banjir, salah satunya di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. Dalam peninjauan-nya itu, dirinya ditemani Sekretaris Distanbun NTB, Ni Nyoman Darmilaswati.
Dalam pengecekan, ia menemukan dua pasangan suami istri yang tengah melakukan panen di tengah kondisi tanaman padi yang rusak akibat terjangan angin kencang dan banjir. Megawati menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut.
"Apa yang kita lihat di sini hanyalah satu contoh. Pasangan suami istri ini memiliki lahan 10 are, tetapi padinya banyak yang tumbang akibat cuaca ekstrem," ungkapnya.
Baca juga: Lahan pertanian rusak akibat banjir di NTB didata
Baca juga: Dinkes salurkan bantuan logistik medis untuk penyintas banjir di NTB
Ia meyakini bahwa kondisi serupa tidak hanya terjadi di Desa Pelambik, tetapi juga di desa-desa lainnya di Lombok Tengah. Oleh karena itu, ia mengajak Distanbun NTB untuk mencari solusi guna membantu para petani yang terdampak.
"Hari ini saya sengaja mengajak Dinas Pertanian agar bisa segera mencari solusi. Setidaknya kita berharap ada bantuan stimulan bagi para petani," tutur Megawati.
Megawati juga meminta Distanbun NTB agar lebih sigap dalam mendata petani yang terdampak serta segera memberikan bantuan, minimal berupa benih padi baru.
“Petani adalah penopang ketahanan pangan kita, mereka harus mendapat perhatian. Kita tidak ingin ketika mereka mengalami musibah, kita hanya diam saja," tegasnya.
Baca juga: Disdik asesmen sekolah terdampak banjir di Mataram
Menanggapi hal itu, Sekretaris Distanbun NTB, Ni Nyoman Darmilaswati, telah mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat berupa benih padi baru agar dapat segera ditanam kembali oleh petani terdampak.
"Kami telah berkoordinasi dengan Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) agar petani bisa mendapatkan bantuan benih padi. Kami juga sudah melaporkan kondisi ini ke pusat dan diarahkan untuk mengajukan surat resmi yang dilampiri data petani terdampak banjir," terangnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tengah menunggu data lengkap dari Kabupaten Lombok Tengah terkait jumlah lahan yang terdampak banjir.
"Data ini akan menjadi dasar untuk mengajukan bantuan ke pemerintah pusat," kata Ni Nyoman.
Sementara itu, Distanbun NTB juga berharap adanya dukungan dari DPRD NTB melalui alokasi anggaran dalam pokok pikiran (pokir) dewan untuk pengadaan jaringan irigasi dan bantuan benih bagi petani.
"Kami meminta dukungan dari DPRD NTB agar dalam pokir-nya bisa mengusulkan perbaikan jaringan irigasi dan bantuan benih bagi petani," katanya.
Baca juga: Sebanyak 36 hektare lahan pertanian di Mataram terdampak banjir
Baca juga: Banjir akibat air sungai rendam tiga kecamatan di Lombok Barat