Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengkaji rencana penggabungan dua Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Labuhan Lombok dan Pelabuhan Tanjung Luar di Kabupaten Lombok Timur.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB Muslim menekankan pentingnya penyesuaian berbasis fungsi dan karakteristik sektor dalam upaya penggabungan UPTD pelabuhan perikanan tersebut.

"Penggabungan itu perlu dikaji lebih mendalam dengan mempertimbangkan aspek rentang kendali layanan, efektivitas operasional, serta cakupan dan kompleksitas objek pelayanan," ujarnya dalam pernyataan di Mataram, Senin.

Muslim mengatakan penggabungan harus mempertimbangkan beban layanan aktual dan karakteristik masing-masing pelabuhan agar meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Baca juga: Pembangunan jalan Tol Lembar-Kayangan NTB butuh Rp22 triliun

Menurutnya, UPTD yang telah menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) harus dipertahankan mengingat status itu memiliki implikasi regulatif dan fiskal yang signifikan dalam mendukung pelayanan mandiri dan berorientasi terhadap peningkatan pendapatan daerah.

"Penataan UPTD dilakukan secara proporsional dan kontekstual agar tidak mengganggu pelayanan publik, serta tetap mendukung pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis efektivitas kelembagaan dan kebutuhan riil lapangan," pungkas Muslim.

Baca juga: Pemprov NTB larang kapal Kayangan-Poto Tano pungut sewa charge HP

Pelabuhan Labuhan Lombok merupakan pelabuhan perikanan yang berada di Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Fasilitas itu bertujuan untuk memudahkan nelayan setempat berlabuh dan memenuhi kebutuhan melaut mereka.

Sedangkan, Pelabuhan Tanjung Luar merupakan pangkalan pendaratan ikan terbesar di Pulau Lombok. Pelabuhan itu  terletak di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur.

Baca juga: Fahri Hamzah inginkan Pelabuhan Kayangan Lombok jadi kawasan modern

Pemerintah NTB terus berupaya memperbaiki infrastruktur fisik dan tata kelola berbagai pelabuhan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa agar dapat mengoptimalkan potensi ekonomi biru.

Dinas Kelautan dan Perikanan NTB menyebut potensi produksi perikanan tangkap mencapai 200 ribu ton setiap tahun dengan hasil ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti tuna, cakalang, tongkol, cumi-cumi, maupun udang.

Baca juga: Penumpang di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur meningkat 10 persen


Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025