Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi resmi memulai pelatihan pendamping Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur, Selasa, sebagai bagian dari upaya percepatan operasionalisasi program koperasi desa yang berkelanjutan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 dan Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Gerai, Pergudangan, dan Kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari menegaskan bahwa pelatihan pendamping menjadi titik krusial dalam mendorong profesionalitas dan keberlanjutan Kopdes/Kel Merah Putih.

“Pendamping bukan hanya fasilitator administratif, tetapi juga business coach yang membantu memetakan potensi desa, membangun kolaborasi, dan memastikan digitalisasi melalui Simkopdes (Sistem Informasi dan Manajemen Koperasi Desa),” kata Destry dalam kickoff pelatihan pendamping Kopdes Merah Putih di Surabaya.

Pelatihan menyasar 2.129 pendamping, terdiri atas 836 asisten bisnis, 78 project management office, 802 tenaga pendamping desa, 131 tenaga pendamping kapasitas usaha, dan 285 penyuluh perikanan. Kegiatan ini akan berlangsung intensif selama lima hari dengan dukungan narasumber dari akademisi, praktisi koperasi, dan lembaga pelatihan resmi.

Baca juga: Gerakan koperasi akan miliki "Coop University dan Coop Bank"

Selain pelatihan pendamping, Kemenkop juga menyelenggarakan pelatihan bagi 16.988 pengurus Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur pada 27 Oktober hingga 29 November 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Kemenkop menandatangani kerja sama dengan Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya untuk mendukung penguatan akademik, riset, dan pelatihan lanjutan bagi sumber daya manusia koperasi.

Baca juga: Koperasi penambang rakyat jadi harapan baru ekonomi daerah

“Kolaborasi ini penting dalam menyediakan dukungan akademik, riset, dan pelatihan lanjutan bagi SDM koperasi,” ujar Destry.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung keberhasilan program tersebut.

“Jawa Timur merupakan provinsi dengan koperasi aktif terbanyak di Indonesia, mencapai 29.930 koperasi, termasuk 8.494 Kopdes/Kel Merah Putih. Ini menjadi kekuatan strategis dalam membangun ekonomi rakyat dari desa,” kata Emil.


Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025