Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencanangkan penggantian kendaraan dinas konvensional berbahan bakar bensin dan solar menjadi kendaraan listrik sebagai bentuk komitmen mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan uji coba penggantian kendaraan operasional ke kendaraan listrik dilakukan pada bulan depan.
"Mulai dari diri kami sendiri, kami mengganti semua kendaraan dinas menjadi mobil listrik," ujar dia dalam pernyataan di Mataram, Kamis.
Iqbal menegaskan Nusa Tenggara Barat siap menjadi bagian dalam penguatan ekosistem kendaraan listrik nasional dengan melakukan transisi kendaraan operasional dari konvensional ke listrik.
Baca juga: Kendaraan listrik kian masif, PLN tambah SPKLU di NTB
Ia mengatakan telah menginstruksikan agar semua gedung perkantoran di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB memasang panel surya dan mulai beralih ke energi terbarukan yang ramah lingkungan.
"Kami ingin Nusa Tenggara Barat menjadi contoh transformasi menuju energi bersih," kata Iqbal.
Berdasarkan data PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB), kontribusi energi baru terbarukan pada sistem kelistrikan NTB baru sekitar 5 persen atau 22 megawatt dari total daya mampu sebesar 400 megawatt.
Baca juga: Lembaga pendidikan dari Australia mengunjungi bengkel SMKN 3 Mataram
Sumber setrum bersih paling besar berasal dari pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS yang terletak di Sengkol, Sambelia dan Pringgabaya, serta Gili Trawangan.
Iqbal mengatakan setrum bersih punya potensi besar di Nusa Tenggara Barat lantaran ada 77 bendungan yang bisa digunakan untuk panel surya terapung hingga 20 persen dari luas perairan, serta potensi energi panas bumi dan mikrohidro.
Baca juga: Pemakaian SPKLU PLN melonjak 631 persen, indikasi kendaraan listrik makin diminati di NTB
Ia mengaku optimistis sumber daya yang melimpah itu bisa menjadikan Nusa Tenggara Barat sebagai pusat energi terbarukan nasional.
"NTB memiliki keunggulan radiasi matahari tertinggi di Indonesia. Jika potensi itu dimanfaatkan, NTB bisa menghasilkan energi surya dalam kapasitas besar. Ini belum termasuk potensi panas bumi dan mini hidro yang tersebar di berbagai daerah," ujar dia.