Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Bayu Windia, mengatakan sedikitnya 11 titik pasar tumpah di daerah itu rawan terjadinya kemacetan pada arus mudik Lebaran 2019.
"Titik-titik pasar tumpah ini tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota di NTB," ujarnya di Mataram, Minggu.
Ia menyebutkan, titik pasar tumpah tersebut antara lain jalur Pasar Mandalika, Bertais Kota Mataram. Pasar Narmada di Kabupaten Lombok Barat. Paok Motong dan Pasar Kopang di Lombok Tengah, Pasar Masbagik di Kabupaten Lombok Timur, Pasar Kandai dan Manggalewa di Kabupaten Dompu dan Sila di Kabupaten Bima.
"Di beberapa pasar tumpah ini menjadi jalur utama bagi para pemudik pulang ke kampung halaman," terang Bayu.
Menurutnya, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di lokasi tersebut sudah disiapkan sejumlah petugas yang mengatur arus lalu lintas, sehingga tidak ada penumpukan kendaraan.
Selain penyiagaan petugas, pada titik pasar tumpah tersebut juga dibangunkan posko pengamanan Lebaran.
"Kalau pun ada macet, tidak macet-macet seperti yang terjadi di Jakarta," ucap mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB itu.
Bayu, menambahkan agar kemacetan bisa tertangani secara cepat, pihaknya juga telah membuat aplikasi komen center, sehingga masyarakat atau pengguna jalan bisa melaporkan melalui pesan singkat jika terjadi sesuatu di jalan raya bisa tertangani secara cepat oleh petugas.
"Jadi itukah fungsinya komen center itu, kalau ada kemacetan segera dilaporkan ke petugas sehingga bisa ditindaklanjuti," katanya.
"Titik-titik pasar tumpah ini tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota di NTB," ujarnya di Mataram, Minggu.
Ia menyebutkan, titik pasar tumpah tersebut antara lain jalur Pasar Mandalika, Bertais Kota Mataram. Pasar Narmada di Kabupaten Lombok Barat. Paok Motong dan Pasar Kopang di Lombok Tengah, Pasar Masbagik di Kabupaten Lombok Timur, Pasar Kandai dan Manggalewa di Kabupaten Dompu dan Sila di Kabupaten Bima.
"Di beberapa pasar tumpah ini menjadi jalur utama bagi para pemudik pulang ke kampung halaman," terang Bayu.
Menurutnya, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di lokasi tersebut sudah disiapkan sejumlah petugas yang mengatur arus lalu lintas, sehingga tidak ada penumpukan kendaraan.
Selain penyiagaan petugas, pada titik pasar tumpah tersebut juga dibangunkan posko pengamanan Lebaran.
"Kalau pun ada macet, tidak macet-macet seperti yang terjadi di Jakarta," ucap mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB itu.
Bayu, menambahkan agar kemacetan bisa tertangani secara cepat, pihaknya juga telah membuat aplikasi komen center, sehingga masyarakat atau pengguna jalan bisa melaporkan melalui pesan singkat jika terjadi sesuatu di jalan raya bisa tertangani secara cepat oleh petugas.
"Jadi itukah fungsinya komen center itu, kalau ada kemacetan segera dilaporkan ke petugas sehingga bisa ditindaklanjuti," katanya.