Mataram, (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mempercayakan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Mataram merakit komputer untuk memenuhi kebutuhan beberapa SMK di Nusa Tenggara Barat.
"SMKN Negeri 3 Mataram merupakan satu-satunya SMK di NTB yang ditunjuk oleh Kemdiknas untuk perakitan komputer (PC) dan 'laptop'," kata Kepala SMKN 3 Mataram H. Muhammad Faesal, di Mataram (29/1).
Ia mengatakan perakitan komputer tersebut merupakan tindak lanjut kerja sama yang telah ditandatangani antara Kemdiknas dan PT Zyrex selaku produsen komputer dan "laptop" di Indonesia.
Dalam naskah kerja sama tersebut PT. Zyrex bersedia memberikan fasilitas berupa suku cadang komputer untuk kemudian dirakit oleh siswa SMKN 3 Mataram.
Menurut dia PT Zyrex memberikan kepercayaan tersebut karena menilai kejelian serta keahlian siswa jurusan sistem jaringan komputer (SKJ) dalam merakit komputer sudah tidak diragukan lagi.
"Kami memberikan jaminan kepada PT Zyrex bahwa hasil kerja siswa bisa dipertanggungjawabkan karena ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan ilmunya meski tidak mendapat imbalan uang," ujarnya.
Ia mengatakan para siswa jurusan SKJ sudah merakit sebanyak 300 unit komputer dan "laptop" dalam waktu dua bulan November-Desember 2009.
"Sebanyak 300 unit komputer dan 'laptop' itu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan beberapa SMK di NTB," katanya.
Selanjutnya pada awal Januari 2010 para siswa akan merakit sebanyak 52 unit komputer untuk memenuhi pesanan dua SMKN yang berada di Pulau Lombok.
"SMKN 4 Mataram memesan sebanyak 30 unit dan SMK Negeri Keruak, Lombok Timur sebanyak 22 unit komputer. Seluruh komputer yang dirakit itu memiliki garansi dan kualitasnya terjamin," ujarnya.
Ia menyebutkan satu unit komputer dijual mulai dari harga Rp2 hingga Rp4 juta, sedangkan "laptop" mulai dari harga Rp2,5 juta hingga Rp5 juta. Tergantung dari jenis dan spesifikasinya.
Menurut dia harga jual tersebut diyakini termurah dibandingkan dengan harga komputer merek lain yang beredar di pasaran karena merupakan produk yang dirakit oleh tenaga terampil dari dalam negeri.
"Masyarakat umum juga bisa mememesan. Harga bisa dinegosiasikan, yang penting sama-sama menguntungkan," katanya.(*)