NTB TARGETKAN SATU JUTA TON RUMPUT LAUT

id

Mataram, 18/5 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan produksi satu juta ton rumput laut di tahun 2013 mendatang, dengan asumsi peningkatan 250 ribu ton setiap tahun mulai 2010.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), HM Ali Syahdan, yang didampingi Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB, Lalu Moh. Faozal, mengemukakan hal itu di Mataram, Selasa.

"Sampai akhir tahun 2009 sudah diproduksi 100 ribu ton sehingga akan terus dikembangkan hingga mengalami peningkatan produksi 250 ribu ton setiap tahun dan diharapkan mencapai satu juta ton di penghujung tahun 2013," ujarnya.

Menurut Syahdan, produksi rumput laut terus mengalami peningkatan dari sebanyak 32 ribu ton lebih di tahun 2006 menjadi 36 ribu ton lebih di tahun 2007 dan hampir 70 ribu ton di tahun 2008 dan 100 ribu ton di tahun 2009.
Produktivitas itu masih bisa ditingkatkan lagi karena potensinya dapat mencapai 23 ribu hektare yang menyebar di berbagai kabupaten, yang sampai saat ini baru 6.700 hektare yang dimanfaatkan.

Pemerintah Provinsi NTB pun sudah mencanangkan gerakan masyarakat pesisir berbasis rumput laut dengan kualitas rumput laut standar ekspor.

"Kami optimistis target satu juta ton rumput laut di tahun 2013 itu dapat dicapai, karena adanya dukungan berbagai pihak, termasuk petani rumput laut yang begitu antusias menggeluti usaha budi daya laut itu," ujarnya.

Syahdan mengatakan, mulai tahun ini pihaknya mengembangkan 10 sentra bina politan rumput laut masing-masing lima lokasi di Pulau Sumbawa dan Lombok.

Di Pulau Lombok, sentra bina politan rumput laut terdapat di Pengantap, Kabupaten Lombok Barat, dengan potensi 600 hektare, namun baru diberdayakan kurang lebih 300 hektare.

Sentra bina politan rumput di Kabupaten Lombok Tengah yakni di Teluk Gerupuk dengan potensi kurang lebih 200 hektare, namun belum setengah yang diberdayakan.

Sentra bina politan rumput laut di Kabupaten Lombok Timur masing-masing Teluk Ekas dengan potensi 400 hektare dan Teluk Sarewe dengan potensi 800 hektare dan 60 persen diantaranya telah dimanfaatkan nelayan setempat.

"Ada juga sentra bina politan rumput laut di Teluk Awang Kabupaten Lombok Timur, dengan potensi 400 hektare dan baru setengah yang diberdayakan," ujarnya.

Sementara sentra bina politan rumput laut di Pulau Sumbawa berada di Kertasari Kabupaten Sumbawa Barat dengan potensi 400 hektare dan 80 persen diantaranya sudah diberdayakan.

Sentra bina politan rumput laut di Kabupaten Sumbawa terletak di Labuhan Mapin dengan potensi 300 hektare namun baru 10 persen yang diberdayakan.

Sentra bina politan rumput laut di Kecamatan Terano (Sumbawa) dengan potensi 2.000 hektare namun baru 100 hektare yang diberdayakan.

Demikian pula sentra bina politan rumput di Kuangko, Kabupaten Dompu yang potensinya mencapai 800 hektare namun baru 350 hektare yang diberdayakan.

"Sedangkan sentra bina politan rumput laut di Waworada, Kabupaten Bima, potensinya mencapai 2.000 hektare namun pemanfaatannya baru 10 persen," ujar Syahdan.(*)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.