Kendari (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kendari, Sulawesi Tenggara, prihatin dengan ada seorang oknum dokter yang diduga melakukan perbuatan asusila di pelataran parkir Bandara Haluoloe, Kendari, Rabu (12/3).
Ketua IDI Kendari, dr Algazali Amirullah, di Kendari, Jumat, menjelaskan, perbuatan oknum itu tidak ada hubungannya dengan profesi kedokteran. "Jadi, IDI Kendari tidak akan mencampuri urusan dugaan perbuatan mesum tersebut meski pelakunya adalah oknum dokter," ujarnya.
Ia jelaskan, IDI Kendari akan mencampuri urusan tersebut jika perbuatan yang dilakukan berhubungan dengan profesi dokter, di antaranya melanggar kode etik, mal praktik, atau penanganan pasien yang tidak sesuai prosedur.
Meski demikian. kata dia, IDI Kendari siap memberikan nasihat jika diperlukan.
"Dokter yang melakukan asusila itu khan pribadi, oknum. Bahwa yang status dokternya itu khan bukan pelanggaran etik dalam kedokteran, ini asusila berhubungan dengan pribadinya,” kata dia.
Sebelumnya, warga dan petugas Bandara Haluoleo di Kendari menangkap basah seorang pria dan wanita di dalam mobil karena diduga melakukan perbuatan mesum di pelataran parkir bandara. Saat ditangkap kondisi wanita hanya mengenakan sebagian busananya.
Setelah diinterogasi, lelaki itu adalah seorang oknum dokter dan oknum perawat di salah satu rumah sakit sawasta di Kendari. Video rekaman penangkapan kedua pasangan bukan suami-istri tersebut itu di dunia maya dan mengundang keprihatinan banyak pihak.
Berita Terkait
Polisi Tangerang selidiki dugaan asusila oknum dokter
Senin, 7 Agustus 2023 4:36
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21