GUNUNG RAUNG DI BANYUWANGI SEMBURKAN ABU PANAS

id



Banyuwangi (ANTARA) - Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur dengan ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut selama satu bulan terakhir terus menunjukkan peningkatan aktivitasnya sehingga warga yang berada di kaki gunung berapi tersebut diminta waspada.

Peningkatan aktivitas gunung berapi yang berada di wilayah Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu ditandai dengan munculnya gempa tremor yang menyemburkan kepulan asap dan abu panas vulkanik sebanyak 25 kali.

Data di Pos Pengamatan Gunung Api Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, menyebutkan, selama Oktober telah terjadi gempa tremor yang mengakibatkan munculnya hembusan asap atau kepulan asap bercampur debu vulkanik panas sebanyak 25 kali letusan.

Menurut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Raung di Songgon, Banyuwangi, Balok Suryadi, hembusan awan panas mencapai 51 kali. Sedang gempa tektonik mencapai 68 kali dan gempa vulkanik tiga kali.

Akibatnya, di beberapa daerah di sekitar kaki gunung Raung, seperti Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso, sebagian wilayah Kabupaten Situbondo dan sebagian lagi wilayah Kabupaten Banyuwangi, dilanda hujan abu.

Bahkan, Senin dini hari, untuk tiga wilayah, di antaranya sebagian Kabupaten Bondowoso, Situbondo dan sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi, telah dinyatakan waspada terhadap bahaya gunung api Raung.

Menurut Balok Suryadi, dengan adanya peningkatan aktivitas gunung berapi yang lama tidak menunjukkan kegiatannya itu warga harus mulai mewaspadainya, terutama terhadap abu vulkaniknya.

"Warga yang berada di kaki gunung berapi itu sudah harus mewaspadai semburan abu panas Gunung Raung yang mulai intens dalam satu bulan terakhir ini," ungkap Balok Suryadi.

Menurut Balok Suryadi, semburan abu panas Gunung Raung selain pekat dan panas, juga bisa menggangu pernapasan manusia sehingga warga yang berada di kaki gunung berapi itu harus bisa mengantisipasinya.

Namun sejauh ini belum ada dampak yang signifikan terhadap peningkatan aktifitas Gunung Raung tersebut, baik bagi manusia maupun tanaman yang ada di kaki Gunung Raung.(*)