Jakarta (ANTARA) - Mendiang selebritas Gatot Brajamusti (58) yang juga mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) sebelumnya sempat dirujuk ke rumah sakit lantaran mengidap hipertensi dan gula darah tinggi.
Selain itu, Gatot juga memiliki riwayat penyakit stroke.
"Yang bersangkutan dirujuk ke RS Pengayoman Jakarta hari ini dengan keluhan hipertensi dan gula darah tinggi. Yang bersangkutan juga punya riwayat stroke," ujar Kabag Humas dan Protokol Direktorat Jendral Pemasyarakatan Rika Aprianti di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Aa Gatot meninggal dunia di Rumah Sakit Pengayoman
Rika juga mengatakan Gatot Brajamusti saat menjalani perawatan ke rumah sakit didampingi kuasa hukum dan anaknya.
Narapidana kasus narkoba di Lapas Kelas I Cipinang dengan lama pidana 20 tahun itu dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.11 WIB di RS Pengayoman Cipinang Jakarta.
"Saat ini sedang dilakukan proses serah terima dengan anak dan pengacaranya, dan rencananya dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat," ujar Rika.
Kabar meninggalnya pria yang akrab disapa Aa Gatot tersebut dibenarkan oleh Evry Joe selaku Humas Parfi. Dia menyebut Aa Gatot meninggal di Rumah Sakit Pengayoman, Cipinang, Jakarta.
"Iya betul Aa Gatot meninggal sore tadi jam 16.00 WIB di Rumah Sakit Pengayoman di samping penjara Cipinang," kata Evry Joe kepada ANTARA, Minggu.
Lebih lanjut, Evry Joe mengatakan bahwa Aa Gatot Brajamusti meninggal dunia karena sakit yang diidapnya sejak lama.
Aa Gatot yang saat ini tengah menjalani hukuman akibat kasus narkoba itu bahkan harus menjalani masa penahanan sambil dirawat di rumah sakit.
"Selama di Cipinang ternyata di akhir-akhir ini beliau sudah sakit-sakitan dan ditempatkan di rumah sakit Pengayoman. Jadi beliau di tahan di rumah sakit sambil menjalani perawatan," ujar Evry Joe.
Berita Terkait
Aa Gatot meninggal dunia di Rumah Sakit Pengayoman
Senin, 9 November 2020 0:48
KPK mengeksekusi Idrus Marham ke Lapas Kelas 1 Cipinang
Rabu, 18 Desember 2019 22:13
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14