Gubernur NTB meresmikan masjid bantuan pascagempa

id NTB,Gempa NTB,Gubernur NTB Resmikan Masjid Pasca Gempa,Lombok

Gubernur NTB meresmikan masjid bantuan pascagempa

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H Zulkieflimansyah (tengah) meresmikan Masjid Al-Falah di Dusun Baro, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Senin (5/4/2021). (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Utara, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah meresmikan Masjid Al-Falah di Dusun Baro, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara yang sempat mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi tahun 2018.

"Masjid ini indah. Fasilitasnya juga modern tapi jangan lupakan fungsinya sebagai tempat ibadah," ujar Gubernur NTB di Lombok Utara, Senin.

Masjid Al-Falah ini adalah salah satu masjid yang dibangun dari donasi bantuan pasca-gempa 2018. Masjid ini berarsitektur modern dengan fasilitasnya terletak di atas ketinggian.

Gubernur mengatakan keindahan bangunan mesjid tidak berarti kalau tidak diramaikan oleh jamaah setiap saat. Terlebih menjelang Ramadhan, aktifitas ibadah biasanya meningkat dari bulan biasanya dengan tarawih dan tadarus Quran.

Selain itu, Gubernur NTB juga mengingatkan pengelolaan yang baik sebagai bentuk syukur karena warga Dusun Baru akhirnya memiliki masjid yang baik tapi juga indah.

Ta'mir masjid Al Falah yang juga Ketua Panitia Pembangunan, Husni Arif menjelaskan, masjid seluas 14 x 14 meter ini dibangun dengan anggaran Rp700 juta. Delapan puluh persen didanai oleh donatur tunggal dan sisanya dari swadaya masyarakat.

Pembangunan mesjid dimulai sejak Januari setelah selama dua tahun pasca gempa, warga masyarakat beribadah di mesjid sementara yang kondisinya tak layak. Dengan arsitektur modern, masjid ini juga dilengkapi fasilitas toilet bergaya hotel.

"Banyak suka duka pembangunan mesjid ini. Saya meminta keikhlasan warga selama proses pembangunan dan bersama sama merawat mesjid ini selanjutnya," ujar Arif.

Masjid Al Falah dibangun dari donasi perseorangan. Diwakili Hj Winda, pihak donatur juga berharap pengelolaan terutama kebersihan dan perawatan mesjid menjadi prioritas.

"Masjid ini sumbangan dari Bapak Hengky dan Ibu Dinar, pengusaha dari Jakarta. Pengurus masjid bertanggung jawab agar semua warga dan jamaah bersama merasa memiliki masjid," katanya.