Batam (ANTARA) - Lemhanas mengkaji peran media sosial guna membangun wawasan kebangsaan di Kota Batam Kepulauan Riau, yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
"Kami menilai Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia memiliki dinamika, bisa menjadi pertimbangan dalam penyusunan kajian yang akan disampaikan ke pemerintah," kata Wakil Gubernur Lemhanas Marsekal Madya Wieko Syofyan di Batam, Kepri, Kamis.
Kajian itu merupakan program Lemhanas jangka panjang untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam membuat kebijakan.
Budaya Kepri yang kental dengan Melayu dan berbatasan dengan negara yang juga memiliki rumpun yang sama, sedikit banyak mempengaruhi pola komunikasi di media sosial.
"Kami mengundang Pemprov dan tokoh masyarakat untuk menyeimbangkan masalah dan solusi yang diantisipasi ke depan," kata dia.
Asisten II Ekonomi Pembangunan Kepri Syamsul Bahrum menilai pola komunikasi media sosial warga di perbatasan hingga saat ini relatif baik.
"Medsos untuk mempererat bangsa. Bukan memecah," kata dia.
Direktur Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi Debidjianstrat Lemhanas Brigjen Pol Joko Rudi menyatakan kajian itu memiliki tujuan strategis, membahas rencana dan upaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak medsos.
Menurut dia, apabila media sosial tidak dikelola baik, maka dapat berakibat gangguan pada wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
"Hasilnya akan kami olah ke dalam rangkaian 'round table discussion' dengan memanggil pakar media, pengolah data yang bagus untuk diusulkan sebagai rekomendasi ke RI 1," kata dia.
Seluruh hasilnya untuk kesatuan dan persatuan bangsa. Jangan sampai penggunaan media sosial tidak terkontrol dan terkelola dengan baik.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56