PBNW dan Menko PMK ikuti peringatan Nuzulul Quran

id PBNW

PBNW dan Menko PMK ikuti peringatan Nuzulul Quran

Istimewa

Mataram (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) menggelar peringatan Nuzulul Quran yang dirangkai pembacaan Al Quran oleh sebanyak 10 ribu peserta se-Indonesia melalui offline dan online pada Kamis (29/04).

Untuk kegiatan offline dipusatkan di halaman Masjid Jamik Mahad Darul Quran wal Hadits NW Anjani dengan peserta terbatas dan melaksanakan prokes COVID-19.

Kegiatan ini juga dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Prof Dr Muhajir Efendi via daring dan seorang guru hafiz Masjidil Haram dan Madrasah Assaulatiyah Makkah, Syaikh Ahmad Muhammad Yar.

Dalam sambutannya, Menko PMK menyampaikan rasa bahagia bisa hadir walaupun tidak secara langsung bersama para Tuan Guru para santri Pondok Pesantren Syekh Zainuddin Anjani dalam acara Nuzulul Quran.

"Berbahagia juga rasanya bisa bersilaturrahim dengan keluarga besar Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid, selaku Pahlawan Nasional dan Pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan yang selalu bersama pemerintah dalam membangun negara dan bangsa," ungkapnya.

Lanjut dia, tegaknya agama Islam di nusantara adalah karena eksisnya pondok pesantren. Eksistensi pondok pesantren bermakna eksistensi agama Islam.

Kekuatan Pesantren telah terbukti merupakan poros tegaknya negara. Laskar Pesantren telah melahirkan kekuatan besar yang mampu mengusir penjajah.

"Dalam sejarah Indonesia perayaan heroik Hari Pahlawan tidak bisa dilepaskan dengan hari Santri Nasional. Kepahlawanan santri adalah nasionalisme terdepan dalam perjuangan bangsa Indonesia," ucapnya.

Jika seluruh santri di Indonesia, kata Muhajir, mengingat tentang Proklamasi Kemerdekaan maka pasti di setiap Romadhan para santri akan merayakan hari lahir Bangsa Indonesia karena pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno dan Hatta terjadi pada tanggal 9 Ramadhan 1364 hijriah.

"Mari kita bersama-sama berdoa di bulan Ramadhan ini, bulan turunnya Al Quran, bulan kemerdekaan bangsa kita, semoga negara Indonesia aman tenteram, terhindar dari marabahaya dan wabah covid 19 segera berlalu," ajaknya..

Ia juga berpesan khusus kepada seluruh santri dan para pengasuh untuk senantiasa menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang majemuk, menghargai perbedaan dan selalu bersikap tasamuh yakni menghormati ragam kepercayaan dan menghargai kekayaan pendapat.

“Hanya dengan persatuan dan kesatuan lah kita bisa membangun bangsa ini dengan sebaik-baiknya,” ingatnya.

“Saya berbangga hati karena organisasi NW telah berkiprah lama menjadi Mitra pemerintah membangun negara di bidang pendidikan sosial dan dakwah. Madrasah dan sekolah NW sudah ada hampir di seluruh provinsi di Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNW Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH M Zainuddin Atasni, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menko PMK yang bersedia menghadiri acara pembacaan al Quran oleh 10 ribu peserta dari seluruh Indonesia via zoom dalam rangka peringatan Nuzulul Quran di Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani dan daring.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Menko PMK Muhajir Efendi yang bersedia mengahadiri acara kami kendati via daring, karena masih dalam pandemi Covid-19,” ucapnya.

Syaikhuna panggilan akrabnya juga berharap kepada pemerintah agar terus memberikan perhatian kepada pondok pesantren dan madrasah, karena menurutnya, para ulama dan santri menjadi garda terdepan dalam merebut kemerdekaan RI.

“Bahkan setelah kemerdekaanpun pondok pesantren dan santrinya terus merawat keutuhan persatuan bangsa di dalam negara yang majemuk ini,” tandasnya.