Mabes Polri salurkan 50 konsentrator oksigen ke NTB

id konsentrator oksigen,bantuan alat,mabes polri,bantuan covid-19

Mabes Polri salurkan 50 konsentrator oksigen ke NTB

Petugas kepolisian ketika memindahkan paket bantuan dari Mabes Polri berupa konsentrator dan selang oksigen dari pesawat polairud di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), Kamis (19/8/2021). (ANTARA/HO-Humas Polda NTB)

Mataram (ANTARA) - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menyalurkan dukungannya dalam penanganan COVID-19 di wilayah Nusa Tenggara Barat berupa bantuan konsentrator dan selang oksigen dengan jumlah masing-masing sebanyak 50 unit.

Karo Logistik Polda NTB Kombes Pol Benny Basir Warmansyah di Mataram, Kamis, mengatakan, alat bantu pernapasan ini langsung diamanahkan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

"Alat ini langsung kita tempatkan di RS Bhayangkara Mataram. Setibanya di rumah sakit, alat langsung dipasang untuk kebutuhan para pasien COVID-19," kata Benny.

Dengan datangnya bantuan ini, Benny memastikan bahwa fasilitas pendukung dalam penanganan COVID-19 di RS Bhayangkara Mataram bertambah dan pastinya akan digunakan secara maksimal untuk kebutuhan pasien.

Terpisah, Kepala RS Bhayangkara Mataram AKBP dr I Komang Tresna menjelaskan, konsentrator oksigen ini merupakan alat yang mampu memproduksi oksigen sendiri.

"Alat ini bisa memproduksi oksigen kapan pun dibutuhkan pasien. Ini sebagai antisipasi kelangkaan oksigen," ujar Tresna.

Secara jelas dia mengatakan bahwa sistem kerja dari alat ini yakni dengan cara mengurai oksigen dari udara sekitar. Kemudian oksigen yang dihasilkan akan langsung masuk ke selang pernapasan pasien.

"Udara kan punya kandungan nitrogen 78 persen dan oksigen 21 persen, satu persennya gas lain. Jadi alat ini hanya mengambil oksigennya saja. Sedangkan nitrogen dan gas lainnya langsung dilepaskan kembali ke udara," ucapnya.

Konsentrator oksigen ini dipasangkan kepada para pasien COVID-19 yang mengalami gejala gangguan pernapasan. Khususnya dengan kondisi saturasi oksigen di bawah 94 persen.

"Kondisi yang seperti itu yang memang memerlukan perawatan dengan alat ini. Jadi konsentrator oksigen ini membantu meningkatkan kadar saturasi yang antara 88 sampai 92 persen. Kalau lebih rendah, perawatannya lebih intensif," ujarnya.

Dengan adanya bantuan alat ini, Tresna memastikan bahwa pihaknya mampu mempercepat upaya penyembuhan pasien COVID-19, khususnya dalam hal antisipasi keterbatasan pasokan oksigen yang menyebabkan akses perawatan medis menjadi terbatas.