RSUD Mataram membeli alat konsentrator perkuat kapasitas layanan oksigen

id rsud,mataram,oksigen

RSUD Mataram membeli alat konsentrator perkuat kapasitas layanan oksigen

Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Lalu Martawang. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membeli konsentrator atau alat yang dapat mengonversi udara menjadi oksigen medis untuk memperkuat kapasitas pelayanan.

"Untuk pembelian konsentrator tahap pertama sebanyak 10 unit dan akan kami tempatkan di ruang IGD. Jika itu dianggap masih kurang, ke depan kami beli lagi," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Senin.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi terjadinya peningkatan permintaan oksigen di tingkat distibutor dan upaya antisipasi yang dilakukan RSUD Kota Mataram menyikapi kondisi tersebut.

Dikatakan, pembelian konsentrator atau alat yang dapat mengonversi udara menjadi oksigen medis dengan saturasi di atas 93 persen hanya dengan disambungkan atau dicolokkan langsung ke aliran listrik, untuk memastikan kesiapsiagaan yang lebih baik di RSUD Kota Mataram.

"Keberadaan konsentrator ini nanti setidaknya bisa dipakai untuk mengimbagi permintaan. Untuk riil anggaran pengadaan 10 unit konsentrator ada di bagian administrasi," katanya.

Lebih jauh Martawang mengatakan, pada prinsipnya ketersediaan oksigen di RSUD Kota Marang masih memadai, bahkan pihaknya memiliki stok oksigen dengan kapasitas 18 ton.

"Kami sudah berkomitmen dengan supplier oksigen di kawasan Loang Baloq agar setiap terjadi pengurangan 30 persen terhadap stok tersebut harus sudah diisi penuh dan selama ini komitmen itu sudah berjalan baik," katanya.

Selain memiliki stok oksigen 18 ton, lanjut Martawang yang juga menjabat sebagai Asisten I Setda Kota Mataram, RSUD juga memiliki 30 unit tabung oksigen bergerak dan 36 tabung oksigen di 11 puskesmas se-Kota Mataram.

"Secara prinsip, ketersediaan oksigen kita masih mencukupi, tapi kami harus tetap pastikan kapasitas oksigen itu mampu memenuhi kebutuhan serta permintaan yang kian meningkat," katanya.