Jakarta (ANTARA) - Produser film dari Starvision Chand Parwez Servia mengatakan di tahun 2022 akan memiliki banyak keragaman dari segi cerita, genre, hingga media penayangan film seperti di layar lebar serta layanan streaming film legal (OTT).
Dari segi cerita, Parwez menilai hal yang produser lihat dari sebuah proyek film adalah adanya pesan yang jelas dan positif.
"Ada pesan yang jelas, positif, pembelajaran yang bisa dijadikan bahan diskusi, mengusik penonton, dan selain juga menghadirkan hiburan juga bisa menggelitik perasaan penonton untuk kemudian melakukan hal-hal baik," kata Parwez kepada ANTARA, ditulis pada Selasa.
"Menurut saya, film adalah catatan sejarah, sebuah statement, dan itu sangat penting. Film bisa menyampaikan pesan-pesan akan isu tertentu seperti pemberdayaan perempuan, korupsi, keluarga, dan banyak hal lainnya," ujarnya menambahkan.
Bagi seorang produser, Parwez mengatakan membuat film bukan untuk mencari untung sebanyak-banyaknya, namun bagaimana pembuat film dapat menyampaikan pesannya sebaik mungkin untuk diceritakan ke penonton, dan menginspirasinya.
"Apa yang kita kerjakan dengan keseriusan, penonton akan lihat (melalui film yang mereka tonton)," katanya.
Lebih lanjut, Parwez mengatakan kini pembuat-pembuat film lebih kreatif dan variatif dalam mengeksplorasi genre film. Ia sebagai produser pun melihat kebaruan seperti ini dapat memberikan semangat baik bagi para kreator maupun bagi penonton yang akan menontonnya di bioskop.
"Kebaruan ini bisa membuat penonton semangat ke bioskop, belajar hal baru, terhibur, dan bisa merayakan quality time dengan orang yang kita sayangi dengan pengalaman menonton yang baik pula," kata produser di balik film "Yuni" tersebut.
Saat disinggung soal pengalaman menonton yang juga tak kalah variatif, Parwez mengatakan media-media baru yang kini berkembang sejatinya lahir dari kehadiran bioskop.
"Sebelum ada media penayangan baru, film lahir dari movie going habit di bioskop. Itu yang melahirkan televisi serta media-media lainnya," kata dia.
Berbeda dari bioskop, pengalaman menonton secara digital dan mudah diakses secara legal dari gawai pun lebih ditujukan untuk pengalaman sinema yang lebih personal, alih-alih komunal seperti di layar lebar.
"Kita sebagai makhluk sosial perlu juga merasakan excitement bareng-bareng, sehingga saya sebagai produser pun ingin mengembalikan semangat penonton untuk kembali ke bioskop lewat film-film yang kami buat, dan mereka bisa menikmati cinematic experience bersama-sama," ujarnya.
Berita Terkait
Dispar Mataram menyiapkan kegiatan program bioskop keliling
Selasa, 17 September 2024 13:08
Berikut rekomendas daftari film bioskop Indonesia 2024
Selasa, 17 September 2024 7:18
Film pendek "Kado" tayang di Bioskop Online
Senin, 12 Agustus 2024 15:38
Film "Mungkin Esok Lusa atau Nanti" sasar 43 persen bioskop
Kamis, 11 Juli 2024 5:26
Film horor "Janji Darah" tayang di bioskop mulai 4 Juli
Selasa, 2 Juli 2024 18:11
MN KAHMI ajak pemuda masjid dan santri nobar Film LAFRAN
Jumat, 21 Juni 2024 5:39
Film "Laura" diputar di bioskop jelang ultah mendiang Laura Anna
Selasa, 28 Mei 2024 16:11
Film "Malam Pencabut Nyawa" diputar di bioskop mulai 22 Mei
Rabu, 24 April 2024 6:46