Gili Gede Lombok ramai wisatawan pada libur Lebaran

id Lombok Barat,Gili Gede,Kecamatan Sekotong,Libur Lebaran

Gili Gede Lombok ramai wisatawan pada libur Lebaran

Sejumlah wisatawan turun dari perahu di dermaga kawasan wisata Gili Gede, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Awaludin)

Lombok Barat (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Barat,  H Abu Bakar, mengatakan  kawasan wisata Gili Gede Kecamatan Sekotong di Pulau Lombok ramai oleh wisatawan yang menginap di hotel setempat sejak satu hari setelah Lebaran 1443 Hijriah.

"Luar biasa, tamu ramai menginap. Mudah-mudahan ini konsisten tidak hanya karena momen libur Lebaran, tapi berlanjut hingga musim ramai (high season) mulai Juni nanti," kata Abu Bakar, di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu.

Ia mengatakan,  Lebaran pada 2022 ini merupakan yang pertama kali bagi hotel-hotel di Gili Gede diramaikan para wisatawan. Sebelumnya, dua tahun berturut-turut  sejak 2020, sepi dari kunjungan akibat pandemi COVID-19. 

Menurut Abu, ramainya kunjungan wisatawan sebagai dampak dari adanya kebijakan pelonggaran aktivitas pada momen libur Lebaran. Selain itu, adanya kemudahan bagi wisatawan luar negeri.

"Tamu yang menginap di hotel saya berasal dari Bali dan Pulau Jawa. Ada juga satu dua orang tamu asing," ujar pria yang juga pemilik Tamarind Resort Gili Gede itu.

Ia menyebutkan dari 13 hotel bintang dan nonbintang di Gili Gede, sebesar 50 persen yang beroperasi. Sisanya masih dalam proses pemeliharaan. Okupansi hotel yang beroperasi pada momen libur Lebaran bervariasi.

"Alhamdulillah, di hotel saya okupansinya mencapai 60 persen dari total 20 kamar yang tersedia. Rata-rata tamu menginap selama dua malam," ujarnya.

Abu meyakini kunjungan wisatawan akan terus membaik, terlebih setelah adanya event MotoGP yang digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada Maret 2022.

Selama kegiatan internasional tersebut, kata dia, okupansi hotelnya mencapai 60-70 persen selama satu minggu penuh.

Menurut dia, adanya berbagai kegiatan nasional dan internasional serta dibukanya penerbangan langsung dari luar negeri akan berimbas kepada pariwisata di Pulau Lombok.

"Kalau pariwisata di Bali sudah hidup, Lombok juga hidup. Apalagi kalau penerbangan langsung dari luar negeri ke Lombok semakin ramai, terutama dari Australia dan Singapura, kalau sekarang baru Malaysia yang langsung ke Lombok," ucapnya.

Melihat kondisi yang sudah mulai membaik, Abu berharap kepada para pelaku wisata, khususnya di Gili Gede melakukan pembenahan dari sisi fasilitas dan penataan kawasan serta membuat ikon destinasi yang menarik.