74 guru di Lombok Tengah lulus menjadi guru penggerak

id Guru penggerak ,Lombok Tengah

74 guru di Lombok Tengah lulus menjadi guru penggerak

Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah, H Idham Khalid saat memberikan penghargaan kepada guru penggerak pada acara Hardiknas 2022 di kantor Bupati Lombok Tengah, Kamis (12/5/2022) (ANTARA/Akhyar)

Praya, NTB (ANTARA) - Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, dari ratusan peserta yang ikut dalam seleksi, sebanyak 74 guru dinyatakan lulus untuk mengikuti program guru penggerak 2022.

"Ada 74 tenaga pendidik yang lulus menjadi guru penggerak," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah H Idham Khalid selesai menyerahkan penghargaan kepada puluhan guru penggerak pada apel Hari Pendidikan Nasional di kantor Bupati setempat, Kamis.

Dengan adanya guru penggerak tersebut diharapkan bisa memberikan motivasi kepada guru yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Lombok Tengah. Sehingga ke depan bisa menerapkan ilmunya lebih maksimal kepada para peserta didik dan bisa menjadi contoh bagi guru lainnya.

"Terlebih guru penggerak ini, memiliki berbagai kelebihan terutama dalam hal keterampilan," katanya.

Puluhan guru penggerak ini sebelumnya sudah dilakukan seleksi, mulai dari usia dan berbagai kriteria lainnya, bahkan ke depan 74 guru ini akan diberikan pelatihan dan pembinaan, sehingga mereka berpeluang menempati jabatan sebagai kepala sekolah.

"Guru penggerak ini memiliki pemahaman teknologi yang lebih bagus dari yang lain, guru penggerak ini kita lakukan dalam rangka peningkatan mutu dan memang kita sedang fokus di guru saja. Ke depan ini akan menjadi motivasi bagi guru lainnya, untuk terus berinovasi dalam memberikan edukasi kepada para peserta didik,” katanya.

Sementara itu, jumlah tenaga pendidik yang mengikuti program calon guru penggerak 2022 itu sebanyak 180 guru baik sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) di 2022.

Ratusan guru yang telah mendaftar menjadi calon guru penggerak program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tetap mengikuti verifikasi dan validasi data. Selanjutnya setelah melalui proses seleksi, peserta yang dinyatakan lulus bisa mengikuti program tersebut.

"Proses seleksi dilakukan selama 6 bulan secara bertahap. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM)," katanya.