Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI meluncurkan program Zona Ramah Promosi Online (ZRPO) yang diperuntukkan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan.
"ZRPO bertujuan meningkatkan kepatuhan pelaku usaha dalam memenuhi ketentuan di bidang promosi obat tradisional dan suplemen kesehatan, serta melindungi masyarakat dari promosi obat tradisional dan suplemen kesehatan yang menyesatkan," kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito usai peluncuran Zona Ramah Promosi Online UMKM dan Suplemen Kesehatan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan program tersebut berkolaborasi dengan delapan marketplace, di antaranya Tokopedia, Shopee, Elevenia, Bukalapak, Blibli, Lazada, JDID, dan Jakmall, serta didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Asosiasi e-Commerce Indonesia (IdEA).
Baca juga: BPOM "takedown" ratusan ribu tautan promosi obat
Penny mengatakan tantangan perkembangan teknologi dan kemajuan zaman terus berkembang seiring dengan peningkatan tren produk yang diedarkan secara online.
"BPOM mempunyai misi agar masyarakat terlindungi dari risiko obat dan makanan, termasuk produk obat tradisional dan suplemen kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan dan informasi yang menyesatkan," katanya.
Pada 2021, BPOM bersama pihak terkait telah melakukan "takedown" atau menurunkan tautan promosi produk menyesatkan dan sebanyak 126.331 tautan di-"takedown" dari Januari sampai April 2022.
Ia mengatakan pelanggaran tersebut umumnya karena pelaku usaha belum memahami regulasi yang berkaitan dengan peredaran dan iklan obat tradisional dan suplemen kesehatan. Di sisi lain, kata Penny, BPOM juga mempunyai misi untuk mendukung daya saing pelaku UMK. Program ZRPO diharapkan mengakomodasi kedua misi tersebut secara seimbang.
"Program ini sekaligus mendukung program pemerintah sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang mendorong agar target minimal 20 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhubung ke dalam ekosistem digital.
Program tersebut merupakan edukasi reseller UMK yang mengedarkan dan mengiklankan produk pada platform marketplace agar dapat memahami regulasi obat tradisional dan suplemen kesehatan dengan baik.
Konten edukasi yang akan diberikan melalui program ini dibuat secara menarik dan dimuat pada masing-masing marketplace dalam bentuk talkshow, video, artikel, infografis, serta tanya-jawab.
"Program ini juga memberikan keramahan bagi para pelaku UMK karena dapat menghindarkan potensi permasalahan hukum, serta memperbesar peluang untuk berkembang dan berdaya saing," katanya.
Berita Terkait
Pj Gubernur ingatkan warga NTB pilih produk yang aman dan berkualitas
Kamis, 28 November 2024 22:03
Pemprov NTB- BPOM sukseskan program makan bergizi gratis
Kamis, 28 November 2024 17:11
Pererat kolaborasi cegah pengiriman narkotika via jasa ekspedisi
Kamis, 14 November 2024 20:26
Sebanyak 16 produk kosmetik injeksi dicabut izin edarnya oleh BPOM
Rabu, 13 November 2024 10:42
BPOM mengamankan 76.420 latiao dari 33 toko kasus keracunan
Senin, 4 November 2024 20:37
BPOM stop sementara peredaran produk latiao asal China menyusul kasus keracunan
Sabtu, 2 November 2024 16:38
Sinergi pentahelix berperan penting jaga keamanan pangan
Jumat, 18 Oktober 2024 19:09
BPOM to expedite radiopharma drug certification to improve cancer care
Rabu, 16 Oktober 2024 4:27