Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau warga agar melakukan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau "booster" sebagai langkah antisipasi penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Kita berharap masyarakat bisa melakukan vaksinasi booster sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh antisipasi penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, menyikapi kenaikan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di beberapa daerah dan potensi temuan Kota Mataram sebagai ibu kota Provinsi NTB.
Dikatakan, penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 disebutkan lebih cepat, sehingga perlu diwaspadai dan diantisipasi salah satunya dengan melakukan vaksinasi, baik vaksin primer maupun booster.
Kendati hingga saat ini di Kota Mataram, dan Nusa Tenggara Barat secara umum kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 belum ditemukan satupun. Namun upaya pencegahan tetap harus dilakukan, dan sesuai arahan pemerintah pusat meminta agar semua daerah kembali menggencarkan vaksinasi booster.
"Karena itu, masyarakat yang belum vaksin booster silakan datang ke puskesmas tau ke rumah sakit, karena layanan vaksinasi masih dibuka secara gratis dan vaksin tetap tersedia," katanya.
Baca juga: Polda NTB buka kembali layanan vaksinasi COVID-19 booster
Baca juga: Per Minggu 168.068.616 warga telah divaksin COVID-19 lengkap
Berdasarkan data terakhir cakupan vaksinasi Dinas Kesehatan Provinsi NTB per 9 Juni 2022, tercatat cakupan vaksinasi dosis pertama untuk Kota Mataram sebanyak 368.037 atau 116,62 persen, dosis kedua 283.398 atau 89,80 persen dan dosis ketiga 64.206 atau 20,35.
Swandiasa mengakui, imbauan masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster untuk saat ini menjadi tantangan tersendiri di tengah berbagai pelonggaran aturan protokol kesehatan (prokes) yang diberikan pemerintah.
"Antusiasme masyarakat untuk vaksin booster tidak seperti dulu lagi, jadi kita perlu sosialisasi lebih maksimal," katanya.
Berita Terkait
Varian baru Jimny "Rhino White" mejeng di GJAW
Minggu, 24 November 2024 18:49
Kasus pertama varian baru mpox terdeteksi di India
Selasa, 24 September 2024 6:20
Swedia konfirmasi kasus pertama varian cacar monyet
Jumat, 16 Agustus 2024 5:57
Risiko Mpox 'tetap rendah' di Kanada
Jumat, 16 Agustus 2024 5:33
AION umumkan harga mobil listrik Hyptec HT varian pintu Gullwing
Sabtu, 20 Juli 2024 12:38
Alasan NETA lebih dulu umumkan harga NETA V-II varian tertinggi
Rabu, 22 Mei 2024 20:10
Xiaomi Redmi Note 13 series varian baru hadir di Indonesia
Jumat, 19 April 2024 8:10
Dinkes Mataram mengimbau warga waspada penyebaran COVID-19 varian baru
Jumat, 8 Desember 2023 15:49