Wimbledon: Kyrgios kecewa batal lawan Nadal di semifinal

id Wimbledon,Tenis,Rafael nadal,Nick Kyrgios

Wimbledon: Kyrgios kecewa batal lawan Nadal di semifinal

Petenis Australia Nick Kyrgios memberikan reaksi di tengah pertandingan ronde pertamanya melawan petenis Inggris Paul Jubb pada turnamen Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris, pada Selasa (28/06/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/rwa/UYU)

Jakarta (ANTARA) - Nick Kyrgios kecewa karena pertemuannya dengan Rafael Nadal pada semifinal Wimbledon batal setelah petenis Spanyol itu mengundurkan diri karena cedera perut. Petenis Australia Kyrgios mendapat tiket gratis ke partai puncak Wimbledon pada Minggu (10/7). Itu akan menjadi penampilan final perdananya dalam sebuah turnamen mayor di sepanjang kariernya.

Seandainya pertemuan dengan Nadal di semifinal benar-benar terjadi maka itu menjadi perjumpaan ketiga kedua pemain di Wimbledon.
 

“Kami banyak silang pendapat, banyak bentrok juga. Tapi saya yakin orang-orang sangat menginginkan kami bisa saling berhadapan di lapangan,” kata Kyrgios yang hanya menang tiga kali dalam sembilan pertemuannya dengan Nadal, seperti dilansir AFP, Jumat.

“Saya berharap Nadal segera membaik. Saya yakin saya bisa berjumpa dia lagi dalam turnamen besar lainnya,” kata dia menambahkan. Pada final Minggu nanti, petenis peringkat ke-40 dunia Kyrgios akan berhadapan dengan pemenang laga antara juara enam kali Wimbledon Novak Djokovic dan petenis Inggris Cameron Norrie.

Baca juga: Petenis Nick Kyrgios akhirnya buktikan diri mampu
Baca juga: Petenis Nadal ragu bermain semifinal lawan Kyrgios karena cidera

Kyrgios sebelumnya belum pernah melampaui babak perempat final turnamen Grand Slam hingga akhirnya menjejakkan kaki di All England Club tahun ini.

Dia mencapai babak delapan besar dalam debutnya pada Wimbledon 2014 dan melangkah ke perempat final di Australia pada 2015. Namun sejak saat itu, perjalanan kariernya banyak menemui kendala.

“Saya tidak pernah terpikirkan bisa melangkah sejauh ini. Tapi saya sangat bangga dan saya siap berjuang. Saya sepertinya hanya tidur satu jam karena terlalu antusias. Saya juga merasa cemas padahal saya belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya," ujarnya.