Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir meningkat tajam pada perdagangan Senin waktu setempat (12/9/2022), membukukan keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt melambung 2,40 persen atau 314,06 poin menjadi menetap di 13.402,27 poin.
Indeks DAX 40 melonjak 1,43 persen atau 183,89 poin menjadi 13.088,21 poin pada Jumat (9/9/2022), setelah tergelincir 0,09 persen atau 11,65 poin menjadi 12.904,32 poin pada Kamis (8/9/2022), dan menguat 0,35 persen atau 44,53 poin menjadi 12.915,97 poin pada Rabu (7/9/2022).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 38 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara dua saham lainnya mengalami kerugian. Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks bertambah 1,23 persen
Baca juga: Saham Prancis reli hari keempat, indeks terangkat 1,41 persen
Daimler Truck Holding AG, sebuah perusahaan industri otomotif multinasional Jerman yang merancang dan memproduksi truk dan bus komersial meningkat 5,27 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan industri otomotif yang merancang, memproduksi, mendistribusikan, dan menjual berbagai macam produk mobil multinasional Jerman Mercedes-Benz Group AG terangkat 5,16 persen, serta perusahaan operator penjualan aksesoris fesyen pria dan wanita secara daring Zalando SE bertambah 5,05 persen.
Di sisi lain, Deutsche Telekom AG, perusahaan jasa telekomunikasi Jerman yang menawarkan rangkaian lengkap layanan telepon fixed-line dan layanan komunikasi bergerak mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya merosot 0,86 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan penyedia teknologi sampel dan pengujian Jerman untuk diagnostik molekuler, pengujian terapan, penelitian akademis dan farmasi di bawah kepemilikan Belanda QIAGEN NV yang menyusut 0,19 persen.