Pemkab Lombok Tengah menggandeng Kemenag wujudkan balita sehat

id stunting,Lombok Tengah

Pemkab Lombok Tengah menggandeng Kemenag wujudkan balita sehat

Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, H Lalu Pathul Bahri saat melakukan penandatanganan komitmen bersama untuk penurunan percepatan kasus stunting dengan Kementerian Agama Lombok Tengah, Rabu (28/9/2022) (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melakukan penandatanganan dengan Kementerian Agama sebagai bentuk komitmen dalam mempercepat penurunan stunting melalui rembuk stunting dan mewujudkan balita sehat.

"Ini salah satu aksi dalam mempercepat penurunan stunting di Lombok Tengah guna mendukung program pemerintah," kata Sekretaris Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Tengah pada acara rembug stunting di Praya, Rabu.

Ia mengatakan, stunting dapat menjadi indikator rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berpengaruh terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, sehingga pencegahan stunting menjadi perhatian pemerintah.

Ada beberapa tahapan penurunan percepatan stunting yakni aksi pertama melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi, katanya.

Aksi kedua menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi.

"Aksi ketiga menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten/kota seperti hari ini," katanya.

Selanjutnya, memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi. Memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa.

Selain itu, meningkatkan sistem pengelolaan data stunting, cakupan intervensi, pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita.

"Melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir," katanya.

Ia mengatakan, angka kasus stunting di Kabupaten Lombok Tengah masih di angka 21 persen dari total balita sunting 18.680 balita. Sehingga diharapkan komitmen bersama dalam mempercepat penurunan kasus stunting di Kabupaten Lombok Tengah.

"Target penurunan stunting setiap tahun ini diharapkan bisa mencapai 5 persen, sehingga di 2024 kasus stunting bisa mencapai 14 persen," katanya.

Untuk itu, ia berharap kepada semua pihak untuk bersama-sama menurunkan kasus stunting di Lombok Tengah, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.

"Kita imbau masyarakat juga ikut mendukung program pemerintah ini," katanya.