Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melakukan penandatanganan dengan Kementerian Agama sebagai bentuk komitmen dalam mempercepat penurunan stunting melalui rembuk stunting dan mewujudkan balita sehat.
"Ini salah satu aksi dalam mempercepat penurunan stunting di Lombok Tengah guna mendukung program pemerintah," kata Sekretaris Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Tengah pada acara rembug stunting di Praya, Rabu.
Ia mengatakan, stunting dapat menjadi indikator rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berpengaruh terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, sehingga pencegahan stunting menjadi perhatian pemerintah.
Ada beberapa tahapan penurunan percepatan stunting yakni aksi pertama melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi, katanya.
Aksi kedua menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi.
"Aksi ketiga menyelenggarakan rembuk stunting tingkat kabupaten/kota seperti hari ini," katanya.
Selanjutnya, memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi. Memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa.
Selain itu, meningkatkan sistem pengelolaan data stunting, cakupan intervensi, pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita.
"Melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir," katanya.
Ia mengatakan, angka kasus stunting di Kabupaten Lombok Tengah masih di angka 21 persen dari total balita sunting 18.680 balita. Sehingga diharapkan komitmen bersama dalam mempercepat penurunan kasus stunting di Kabupaten Lombok Tengah.
"Target penurunan stunting setiap tahun ini diharapkan bisa mencapai 5 persen, sehingga di 2024 kasus stunting bisa mencapai 14 persen," katanya.
Untuk itu, ia berharap kepada semua pihak untuk bersama-sama menurunkan kasus stunting di Lombok Tengah, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.
"Kita imbau masyarakat juga ikut mendukung program pemerintah ini," katanya.
Berita Terkait
Dinkes Mataram segera rilis data akhir kasus stunting 2024
Senin, 16 Desember 2024 14:34
Lombok Tengah targetkan stunting di bawah 10 persen pada 2024
Rabu, 11 Desember 2024 12:56
Menjaga bayi tetap tumbuh sehat meskipun lahir prematur
Selasa, 10 Desember 2024 5:45
New anti-stunting program success to rely on data: Minister
Kamis, 5 Desember 2024 20:17
Mendukbangga jelaskan penerapan Genting
Kamis, 5 Desember 2024 5:25
Pemkab Lombok Barat salurkan telur dan susu entaskan stunting
Senin, 2 Desember 2024 22:51
Prabowo: Makan Bergizi Gratis yang pernah diejek akan terwujud
Jumat, 29 November 2024 18:56
Pemprov NTB- BPOM sukseskan program makan bergizi gratis
Kamis, 28 November 2024 17:11