AKBP HT MASIH DIPERIKSA TERKAIT PENYELUNDUPAN IMIGRAN

id

Mataram, 8/6 (ANTARA) - AKBP HT, perwira menengah di Direktorat Intelijen Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ditangkap aparat Bidang Propam karena ditengarai terlibat penyelundupan imigran gelap ke Australia, awal Juni lalu, masih menjalani pemeriksaan intensif.

"Proses penyidikan masih berjalan, ini salah satu reformasi polri yakni peradilan umum," kata Kapolda NTB Brigjen Pol Arif Wachyunadi, ketika dikonfirmasi di Mataram, Jumat.

Wachyunadi mengaku kasus itu akan tetap diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku, sebagai salah satu bentuk nyata reformasi di tubuh polri.

Hanya saja, ia masih enggan menjelaskan perkembangan penyidikan terhadap AKBP HT itu meskipun ditanya berkali-kali.

"Nanti, dalam proses penyidikan dan jika terbukti tentu akan dibawa ke pengadilan umum. Dulu kami (polri) punya pengadilan sendiri, sekarang sudah reformasi sehingga di pengadilan umum," ujarnya.

Brigjen Wachyunadi pun menyatakan bahwa penyidikan terhadap AKBP HT itu dapat saja dihentikan jika dalam proses hukum tidak cukup bukti.

"Bisa saja berhenti di tengah jalan, jika tidak cukup bukti. Nanti jadi pikiran macam-macam lagi," ujarnya.

Menyinggung jumlah oknum anggota polisi yang tengah diperiksa intensif, ia pun enggan menyebut jumlahnya.

"Semua diproses, berapa pun jumlahnya diproses dulu," ujarnya ketika dikonfirmasi tentang jumlah oknum anggota polisi yang sedang diperiksa intensif di Bidang Propam Polda NTB.

Informasi yang dihimpun di Mapolda NTB, selain AKBP HT, delapan orang anggota polisi pada level brigadir juga tengah diperiksa secara intensif.

AKBP HT dan sejumlah anak buahnya ditangkap di suatu hotel di Mataram, dan bersamanya disita uang ratusan juta dalam pecahan rupiah dan dolar AS, yang dimasukkan dalam tas kresek. Uang itu diduga terkait aksi penyelundupan imigran gelap ke Australia.

Penangkapan HT berlangsung singkat. Polda NTB mengerahkan satuan Dalmas dan dipimpin langsung Wakapolda NTB Kombes Pol Martono. Seluruh pejabat teras Polda NTB setingkat direktur juga turut hadir saat penangkapan.

Sejumlah oknum polisi itu, ditengarai terlibat dalam penyelundupan imigran gelap asal Irak yang diamankan Maret lalu setelah kapal mereka terdampar di perairan selatan Pulau Lombok. Sedianya puluhan imigran itu akan diloloskan ke Pulau Christmas Australia, namun aksi itu gagal.

Rencana penyelundupan imigran itu terungkap, setelah polisi mengembangkan kasus yang berawal dari dua orang anggota polisi berpangkat brigadir di Polres Lombok Timur yang juga terindikasi terlibat kasus serupa. (*)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.