Sidang Umum OCA diawali dengan heningkan cipta korban Kanjuruhan

id OCA,Indonesia,Tragedi Kanjuruhan,Arema ,Persebaya,Olimpiade,Dewan Olimpiade Asia,Harry Warganegara

Sidang Umum OCA diawali dengan heningkan cipta korban Kanjuruhan

Pelaksana Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Harry Warganegara mengenakan pita hitam sebagai bentuk belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan dalam Sidang Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) ke-41 di Kamboja, Selasa (4/10/2022). (ANTARA/HO-NOC Indonesia)

Jakarta (ANTARA) - Sidang Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) ke-41 di Kamboja, Selasa, diawali dengan mengheningkan cipta untuk korban Tragedi Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu.

Pelaksana Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Harry Warganegara mengonfirmasi kepada ANTARA, Selasa malam, keluarga besar OCA turut berduka cita atas tragedi yang menewaskan 125 jiwa tersebut.

Sidang Umum OCA dihadiri Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Sekretaris Jenderal Association of National Olympic Committee (ANOC) Gunila Lindberg, dan 45 delegasi Komite Olimpiade Nasional (NOC) di Asia.

Harry hadir mewakili NOC Indonesia bersama Komite Eksekutif Jadi Rajagukguk, Wakil Sekretaris Jenderal III Josephine Tampubolon, serta Hubungan Internasional Lilla Hovart. Mereka hadir dengan mengenakan pita hitam sebagai bentuk belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Satu hari sebelumnya di lokasi yang sama, sesi mengheningkan cipta selama satu menit untuk korban Tragedi Kanjuruhan juga dilakukan dalam pertemuan Dewan Eksekutif OCA. Penjabat Presiden OCA, Raja Randhir Singh, meminta seluruh anggota Dewan Eksekutif untuk berdiri diam sebagai tanda penghormatan.

Baca juga: Indonesia tuan rumah kualifikasi petembak Asia
Baca juga: Indonesia mengajukan diri jadi tuan rumah Kejuaraan Panjat Tebing Asia


"Ini adalah tragedi yang mengerikan dan kami menyampaikan belasungkawa kami untuk mereka yang kehilangan nyawa di lapangan sepak bola. Kami mengheningkan cipta selama satu menit untuk menunjukkan rasa hormat kami," kata Raja Randhir Singh.