Saham Inggris berakhir melemah, indeks menyusut 0,09 persen

id saham Inggris,indeks FTSE 100,bursa london

Saham Inggris berakhir melemah, indeks menyusut 0,09 persen

Ilustrasi: Seorang pialang melihat informasi keuangan di layar komputer di lantai perdagangan Indeks di London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Simon Dawson/am.

London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (6/10/2022), membukukan kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,09 persen atau 6,18 poin menjadi menetap di 6.991,09 poin.
 

Indeks FTSE 100 terpangkas 0,78 persen atau 55,35 poin menjadi 6.997,27 poin pada Kamis (6/10/2022), setelah tergerus 0,48 persen atau 33,84 poin menjadi 7.052,62 poin pada Rabu (5/10/2022), dan melonjak 2,57 persen atau 177,70 poin menjadi 7.086,46 poin pada Selasa (4/10/2022).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel yang menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC terperosok 5,78 persen, serta perusahaan operator jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan rekreasi bermerek JD Sports Fashion PLC tergelincir 4,19 persen.

Baca juga: Saham Jerman ditutup di zona merah, indeks jatuh 1,59 persen
Baca juga: Saham Prancis rugi hari ketiga, indeks merosot 1,17 persen


Sementara itu BAE Systems PLC, sebuah perusahaan industri senjata, keamanan, dan kedirgantaraan multinasional Inggris melonjak 3,37 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan rokok dan tembakau multinasional Inggris Imperial Brands PLC yang terdongkrak 2,42 persen, serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC meningkat 1,95 persen.