Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengembangkan budidaya maggot di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) modern yang segera dibangun di Kelurahan Madalika, Kecamatan Sandubaya.
"TPST modern ini dilengkapi dengan pengembangan budidaya maggot untuk menangani sampah rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Selasa.
TPST Mandalika disebut TPST modern karena dalam pengolahan sampah di TPST itu dilakukan dengan alat dan mesin modern, baik itu untuk memilah maupun pengolahan sampahnya.
Ia menilai budidaya maggot di TPST modern tersebut menjadi lokasi kedua setelah di TPST Kebon Talo yang saat ini sudah berjalan baik.
"Di TPST Kebon Talo atau di Mataram Maggot Center (MCC), kita sudah panen berkali-kali. Sebulan dua kali, sebab maggot dipanen setiap 14 hari," katanya.
Dikatakan, kegiatan budidaya maggot di Kebon Talo saat ini baru menghasilkan 1.200 kilogram per bulan sebab saat ini terdapat 20 bak atau wadah budi daya maggot. Satu bak berukuran 1x2 meter menghasilkan 30-40 kilogram maggot basah.
"Untuk sementara saat ini kita jual maggot basah dengan harga Rp6.000-7.000 per kilogram. Jadi tinggal dikalikan saja satu bak kita panen sekitar 30-40 kilogram, dikalikan 20 bak," katanya.
Menurutnya, TPST modern dibangun tahun 2023, dan tahun ini difokuskan untuk menyiapkan lahan yang saat ini sedang dilakukan proses negosiasi untuk pembebasan lahan dengan para pemilik.
Lahan TPST modern yang akan dibebaskan seluas 50 are, berada persis di belakang Rusunawa Mandalika. "Untuk anggaran pembebasan lahan, kita sudah siapkan Rp2,5 miliar," katanya.
Direncanakan, TPST tersebut menangani sampah dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Sandubaya, Cakranegara dan Kecamatan Selaparang.
Sedangkan tiga kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Mataram, Sekarbela dan Ampenan kemungkinan akan diarahkan ke TPST Kebon Talo.
Pembangunan TPST modern ini untuk menggantikan TPST Sweta yang lokasinya sudah tidak representatif karena berada di pusat pertokoan dan perkantoran sehingga tidak jarang ada protes dari pegawai dan warga sekitar.
"Meskipun sudah kita upayakan agar TPST bersih sebelum pukul 12.00 Wita, namun warga sekitar tetap merasa targanggu terutama karena aromanya," katanya.
Terkait dengan itu, apabila TPST modern di Mandalika sudah rampung, maka berbagai aktivitas memilah dan mengolah sampah organik akan dikembangkan. Termasuk untuk kegiatan budidaya maggot.
"Sementara peruntukan TPST Sweta setelah TPST modern beroperasi akan pertimbangkan ke depan. Apakah dipergunakan untuk budi daya maggot juga atau apalah," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH Mataram kembangkan maggot di TPST modern Mandalika
Berita Terkait
MMC Ampenan NTB jadi pusat pelatihan pengembangan maggot
Jumat, 10 Maret 2023 17:20
DLH Mataram menyiapkan TPS untuk pilah sampah rumah tangga
Jumat, 22 Juli 2022 14:47
DLH Mataram membangun lapak budi daya maggot kurangi volume sampah
Senin, 18 April 2022 16:44
DLH Mataram melatih 35 petugas pengolah sampah TPST Sandubaya
Kamis, 2 Mei 2024 15:46
Pemkot Mataram menyiapkan lahan TPST Sekarbela
Rabu, 24 April 2024 19:56
Pemkot Mataram siap bangun TPST dengan kapasitas 120 ton
Jumat, 19 April 2024 16:38
Pembangunan TPST modern Mataram capai 80 persen
Selasa, 16 April 2024 13:49
Kota Mataram tiru pengelolaan sampah di Banyumas
Selasa, 12 Maret 2024 18:53