Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan, penyebab banjir dan longsor di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara disebabkan intensitas hujan yang begitu tinggi selama tiga hari di kawasan itu, sehingga menyebabkan debit air melebihi kapasitas terutama di lima titik daerah aliran sungai (DAS).
"Ini akumulasi hujan selama tiga hari yang mencapai 80 mm, membuat debit puncak limpasan melebihi kapasitas aliran di beberapa titik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Julmansyah di Mataram, Kamis.
Untuk daerah aliran sungai (DAS) Malimbu, saat banjir terjadi, debit puncaknya mencapai 21,7 m3 per detik, melebihi kapasitas pengaliran 18,9 M3 per detik. Padahal penutupan lahan di bagian hulu masih cukup baik, namun karena topografi wilayah itu perbukitan yang miring dan curam sangat mendominasi.
"Tipologi DAS kecil dan memanjang dengan lereng yang sangat curam, aliran airnya menjadi lebih cepat menuju hilir," katanya menerangkan.
Oleh karena itu, berdasarkan rekomendasi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dodokan Moyosari di wilayah itu, perlu dilakukan penerapan konservasi tanah dan air seperti terasering pada lahan miring untuk pertanian baik di bagian tengah dan hulu.
Kemudian juga perlu dilakukan penghijauan luar kawasan terutama di sisi bagian kanan dan kiri sungai. Termasuk pembuatan bangunan KTA untuk menahan laju dan sedimen.
"Perlu juga ada peningkatan edukasi kepada masyarakat tentang kondisi lingkungan hutan sebagai penyangga ekosistem dan air terutama bersama tokoh agama dan tokoh adat," katanya.
Sebelumnya pada Minggu (16/10) sore pukul 16.49 Wita, banjir dan tanah longsor menerjang Dusun Setangi, Lendang Luar, Nipah dan Malimbu di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Berdasarkan data Dinas Sosial NTB, jumlah warga yang terdampak akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di kawasan wisata itu sebanyak 473 kepala keluarga (KK) atau 1.419 jiwa. Sedangkan jumlah dusun yang terdampak meliputi Dusun Setanggi, Dusun Lendang Luar, Dusun Malimbu dan Dusun Badung.
Tidak hanya itu, akibat banjir dan tanah longsor tersebut mengakibatkan jalan wisata menuju kawasan wisata Senggigi di Kabupaten Lombok Barat dan kawasan wisata Malimbu di Lombok Utara, hingga Senin (17/10) pagi tertutup total akibat material longsor masih menutupi ruas jalan. Namun saat ini jalur tersebut sudah bisa dilalui kembali.
Berita Terkait
DPRD NTB menunggu langkah hukum dari penggugat pascaputusan PN Mataram
Minggu, 17 November 2024 21:17
Fahri Hamzah sampaikan program perumahan di Sumbawa Barat
Minggu, 17 November 2024 21:15
Mendadak merakyat dalam Pilkada NTB
Minggu, 17 November 2024 8:18
Mardiono beri isyarat maju kembali jadi Ketua Umum PPP
Sabtu, 16 November 2024 22:25
Ketum PPP minta kader menangkan Cagub NTB Iqbal-Dinda
Sabtu, 16 November 2024 20:40
Masyarakat di NTB diingatkan jaga perilaku hidup bersih dan sehat
Sabtu, 16 November 2024 17:48
Dinkes: Kenaikan IPM di NTB harus dipertahankan
Sabtu, 16 November 2024 14:08
Jalur pendakian Senaru Gunung Rinjani Lombok dibuka kembali
Sabtu, 16 November 2024 12:02