"Kita membantu mereka bagaimana mereka mengembangkan bisnisnya lalu menghubungkannya dengan investor," ujarnya dalam Closing Event dan Intimate Gathering bagi founder start up finalis EFF 2022 di Jakarta, Senin.
Teten juga menuturkan melalui kegiatan ini diharapkan para finalis dapat mendapatkan investor-investor yang berkomitmen menumbuhkan start up. Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kewiraudahaan Siti Azizah mengatakan selama prosesi berlangsung yakni sejak Juli hingga November 2022, pihaknya telah mempertemukan para start up dengan investor, agen investor (venture capital partners) dan para start up telah melakukan matchmaking sebanyak 115 kali. "Jadi cukup banyak (matchmaking) menurut kami, dan malam ini kita tutup (rangkaian) kegiatan kita," jelas Azizah.
Program EFF yang berlangsung selama 6 bulan dengan 7 tahapan ini menghasilkan 10 finalis start up, yakni Automa, Atur Kuliner, Bangbeli, Bengkel mania, byru, dotX, Inspigo, Kukerja, nectico dan Surplus, serta dua finalis start up spesial untuk teman disabilitas yakni Hear me dan Accessive.id.
Baca juga: Menkop UKM imbau universitas di Indonesia hadirkan laboratorium wirausaha
Baca juga: Menkop UKM Teten tanggapi gelombang PHK menerjang start up di Indonesia
Baca juga: Menkop UKM imbau universitas di Indonesia hadirkan laboratorium wirausaha
Baca juga: Menkop UKM Teten tanggapi gelombang PHK menerjang start up di Indonesia
Program ini memiliki fokus utama membangun ekosistem UMKM yang berkelanjutan, melalui akses pendanaan dan pengembangan bisnis y bagi early stage startup yang fokus dalam pemberdayaan UMKM Indonesia, dengan turut menghadirkan investor asing masuk ke Indonesia.
Program yang diinisiasi Kemenkop ini menjadi salah satu agenda dalam mendukung pemulihan transformatif sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.