Mataram, 4/6 (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat masih melakukan penyisiran untuk mencari kemungkinan ada rumah tangga petani yang belum terdata pada sensus pertanian 2013 pada 1-31 Mei 2013.
Kepala BPS NTB H Soegarenda di Mataram, Selasa, mengatakan saat ini pendataan rumah tangga petani sudah selesai, namun pihaknya masih melakukan penyisiran untuk menjaga kemungkinan ada yang belum terdata oleh petugas pencacah.
"Saat ini kami sedang melakukan input data, namun masih dilakukan penyisiran, karena mungkin ada yang masih tercecer. Karena itu kami mengimbau petani yang merasa belum terdata agar segera menginformasikan kepada petugas," katanya.
Ia mengatakan, jangan sampai ada petani yang tidak terdata pada sensus pertanian yang digelar 10 tahun sekali, karena hasil sensus ini akan dijadikan acuan oleh pemerintah dalam menyusun program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Karena itu, kita masih masih memberi kesempatan bagi petani di daerah NTB untuk melaporkan diri jika belum terdata selama sensus pertanian yang berlangsung sebulan penuh mulai 1 hingga 31 Mei 2013," ujarnya.
Ia menambahkan, bagi petani yang tidak terdata oleh petugas sensus saat sensus pertanian, dapat menghubungi petugas atau langsung datang ke kantor BPS Kabupaten Kotawaringin Timur," katanya.
"Sensus pertanian dilaksanakan selama sebulan pada Mei dan telah selesai. Namun jika masih ada petani yang belum terdata, maka masih bisa didata oleh petugas dan dilaporkan ke pusat." ujarnya.
Pendataan petani yang belum terdata tersebut dirasa penting agar data yang dihasilkan benar-benar akurat. Kemungkinan adanya petani yang tidak terdata bisa saja terjadi karena berbagai hal misalnya petugas kesulitan menemui petani tersebut.
Menurut dia, hingga kini belum diketahui secara pasti data hasil sensus tersebut, karena saat ini sedang dilakukan input dan pengolahan data.
Namun, katanya, menurut data sementara hasil sensus pertanian 2013 di 10 kabupaten/kota se NTB telah tercatat hanya 656.622 ekor ternak dan hasil pemutakhiran data tercatat 593.543 rumah tangga pertanian. (*)