Mataram (ANTARA) - Belakangan ini santer terdengar pembicaraan tentang isu akan hadirnya ritel modern di Kabupaten Lombok Utara.
Ritel modern adalah sebuah bisnis kecil yang bermetamorfosa menjadi besar seperti yang kita saksikan sekarang ini.
Keputusan Pemda Kabupaten Lombok utara untuk memberikan izin dengan jumlah terbatas terhadap investor ritel modern akhir-akhir ini menuai pro dan kontra.
Ada yang mendukung dengan alasan kehadiran ritel modern akan memberikan dampak kemudahan bagi konsumen, terutama terhadap kebutuhan berbelanja yang nyaman dan lengkap.
Ada pula yang tidak setuju karena akan menggembosi usaha bisnis kelompok UMKM yang ada di Lombok Utara.
Ritel modern adalah perusahaan besar yang bergerak di bidang barang dan jasa dan saat ini tersebar hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Terlebih saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan ikhtiar agar pertumbuhan investasi di Indonesia meningkat. Demi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.
Terutama di tengah kondisi ekonomi global yang tidak pasti. Tentu hal tersebut mampu terealisasi jika kebijakan tersebut mampu diimplementasikan oleh seluruh stakeholder yang ada dan salah satunya adalah pemerintah yang ada di daerah.
Dalam rangka mengawal kebijakan tersebut maka Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, kabarnya akan mencoba membuka diri terhadap para investor yang menawarkan diri untuk masuk di kabupaten ini.
Salah satunya adalah ritel modern yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di warung kopi di kabupaten Lombok Utara.
Isu akan hadirnya ritel modern di Kabupaten Lombok Utara haruslah kita sikapi dengan selalu berpikir positif dengan berusaha melihat manfaat dan kerugian yang akan timbul.
Jika manfaat dari hadirnya ritel modern tersebut lebih banyak maka kenapa kita tidak "welcome" akan hadirnya ritel tersebut.
Sebaliknya jika ternyata kerugiannya lebih banyak maka menjadi pertimbangan kembali bagi pemerintah daerah untuk tidak mengizinkan. Tentu untuk mengetahui hal tersebut tidak bisa hanya berdasarkan perspektif subjektifitas semata.
Melainkan haruslah berlandaskan kajian yang kuat sehingga kebijakan tersebut memiliki dasar yang kuat untuk diputuskan dan ditetapkan.
Dampak positif dan negatif
Hadirnya ritel modern sudah pasti membawa dampak baik positif maupun negatif.
Dampak negatif kehadiran ritel modern di Lotara, yakni, bisa menjadi dampak buruk bagi UMKM dan sekaligus menjadi implant bagi lahirnya wirausaha baru di kabupaten yang baru berusia 14 tahun ini.
Di mana UMKM di Lombok Utara baru saja menunjukkan geliat perkembangan dengan hadirnya minimarket baru yang menawarkan berbagai macam produk baik produk lokal maupun produk dari luar.
Dengan kondisi tersebut, kehadiran ritel modern sangat dikhawatirkan akan mematahkan semangat bagi para pelaku UMKM.
Di sisi lain dampak positifnya dengan hadirnya bisnis gurita tersebut, adalah masyarakat akan dihadapkan pada sebuah tantangan perubahan.
Bahwasanya harus ada langkah berani untuk memulai dan beradaptasi terhadap segala perubahan yang terjadi, karena daerah itu akan maju jika bisa menyesuaikan akan segala perubahan yang ada.
Terlebih berkaitan dengan investasi yang secara langsung berdampak pada meningkatnya pendapatan daerah, ketika PAD meningkat maka diharapkan seluruh sektor akan terkena dampaknya.
Selain itu juga ritel modern sangatlah membantu terutama dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga karena ritel sekelas Indomaret dan Alfamart adalah ritel yang sampai saat ini mampu menyediakan berbagai kebutuhan barang bagi konsumen.
Tidak hanya barang bahkan saat ini juga mampu menyediakan jasa transaksi berupa pembayaran listrik, transaksi belanja online , beli tiket pesawat, dan transaksi lainnya yang serba instan serta kenyamanan dalam berbelanja.
Dengan fasilitas mendukung hal tersebut menjadikan ritel mampu menjadi minimarket pilihan bagi setiap konsumen sampai saat ini.
Di sisi lain jika ritel modern ada di kabupaten Lombok Utara selain mampu menjadi sumber pendapatan bagi daerah, maka secara tidak langsung membuka peluang lapangan kerja bagi putra/putri daerah Lombok Utara.
Bayangkan, jika satu ritel modern memperkerjakan 8-10 karyawan dan jika ada 10 ritel maka bisa menampung 80-100 an karyawan.
Selain itu juga menjadi peluang bisnis baru bagi masyarakat Lombok Utara dengan bisa memanfatkan halaman depan minimarket untuk berjualan dengan harga sewa sangat terjangkau.
Begitu juga dengan produk yang dijual pihak ritel selaku investor harus mengakomodir produk UMKM yang ada di kabupaten Lombok Utara, dengan memberikan peluang bagi pengusaha lokal menjadi pemasok produk Home Brand Private Label (HBPL).
Karena produk UMKM di Lombok Utara ini sangatlah banyak dan beragam yang tidak kalah saing dengan produk luar.
Sehingga kehadiran ritel modern menjadi solusi bukan polusi bagi UMKM yang ada. Tentu semua hal diatas harus menjadi perhatian pemerintah daerah yang nantinya menjadi kesepakatan bersama dan manjadi satu regulasi penting sebagai dasar memberikan ijin bagi investor ritel modern.
Penulis menilai ritel modern sebelum diizinkan hendaknya pemerintah daerah malakukan kajian dan logowo membuka diri terhadap segala masukan dari masyarakat.
Buka ruang diskusi seluas-luasnya sehingga regulasi yang akan diputuskan nantinya mampu membawa kemaslahatan bagi seluruh masyarakat lombok Utara.
Karena bagaimanapun kondusifitas daerah adalah kunci keberhasilan bagi iklim investasi di Kabupaten Lombok Utara.
Candra Adi Susila S.Kep.,Ners
Ketua Pemuda Muhammadiyah Lombok Utara
Ritel Modern: berkah atau musibah
ritel modern sebelum diizinkan hendaknya pemerintah daerah malakukan kajian dan logowo membuka diri...