Jayapura (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius Fakhiri mengatakan Markas Besar Polri menyiagakan sebanyak 1.000 personel Brimob Nusantara yang siap dikirim ke Papua apabila terjadi peningkatan gangguan keamanan.
"Kapolri sudah menyatakan akan menyiagakan 1.000 personel Brimob Nusantara yang dapat sewaktu-waktu diterbangkan ke Papua, " kata Kapolda menjawab pertanyaan ANTARA di Jayapura, Rabu.
Fakhiri saat menjawab pertanyaan yang dilakukan melalui virtual dari Timika mengatakan 1.000 personel Brimob Nusantara yang disiagakan oleh Mabes Polri itu di luar personel Satuan Tugas Damai Cartenz. Saat ini ada dua kompi Brimob Nusantara akan dikerahkan untuk memperkuat pengamanan di wilayah hukum Polda Papua mengingat terjadinya peningkatan sejumlah gangguan keamanan di beberapa daerah.
Ada sembilan kabupaten dan kota yang menjadi perhatian, yaitu Kabupaten Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, Yahukimo, Pegubin, Nduga, Mimika, Jayawijaya, dan Kota Jayapura. Selain mengerahkan pasukan, tambah Kapolda, pihaknya juga berharap pemerintah daerah aktif mendekati kelompok-kelompok tersebut mengingat mereka adalah warga di daerah itu.
"Dekati dan rangkul mereka dengan memberikan kegiatan positif agar tidak melakukan tindak kriminal, " ujar Fakhiri.
Baca juga: Polri menangkap 10 tersangka jaringan narkoba Malaysia-Indonesia
Baca juga: Sambo: rasa bersalah dan penyesalan saya sampaikan ke Kapolri dan Polri
Ia menambahkan dari laporan yang diterimanya, terungkap mereka yang tergabung dalam kelompok bersenjata adalah pemuda tanggung yang seringkali melakukan aksi kriminal yang kemudian dimanfaatkan oleh kelompok tersebut. "Apabila pemda dengan semua tokoh turun tangan merangkul mereka diharapkan mengurangi gangguan keamanan, " jelas Fakhiri.
Mengenai situasi kamtibmas di Papua, Kapolda mengatakan relatif kondusif, walaupun ada daerah yang terjadi peningkatan gangguan keamanan, seperti Kabupaten Pegunungan Bintang. "Anggota Satgas Damai Cartenz sudah dikirim ke Oksibil dan berharap situasi kamtibmas di wilayah itu dapat segera kondusif," harapnya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56