Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, harga kebutuhan pokok seperti beras mulai mengalami kenaikan Rp12 ribu perkilogram bila dibandingkan dengan harga sebelumnya Rp10 ribu perkilogram.
"Selain beras, harga kebutuhan pokok yang masih mahal itu Cabai Rp 65 ribu perkilogram dan telur Rp 50 ribu perterai," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Tengah, RR Sri Mulyaningsih di Praya, Kamis.
Ia mengatakan, kenaikan harga beras ini karena stok mulai menipis dan musim panen belum tiba, sehingga permintaan banyak dan harga naik. Sedangkan kenaikan cabai ini terjadi karena cuaca ekstrem yang mengakibatkan tanaman cabai para petani banyak rusak, sehingga produksi menurun dan harga naik.
"Stok kebutuhan pokok di Lombok Tengah masih aman," katanya.
Ia mengatakan, harga kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah juga naik dari harga Rp 35 perkilogram naik menjadi Rp 40 ribu perkilogram, bawah putih dari Rp 22 ribu perkilogram naik menjadi Rp 25 ribu perkilogram dan harga tomat Rp 4 ribu perkilogram turun dari harga sebelumnya Rp 10 ribu perkilogram.
"Harga tomat yang turun," katanya.
Sementara itu untuk harga kebutuhan pokok, gula Rp 14 ribu perkilogram, minyak goreng curah Rp 14 ribu perkilogram, minyak goreng kemasan Rp 20 ribu perkilogram dan daging Rp 120 ribu perkilogram.
"Untuk sembako, daging, telur, minyak goreng dan barang strategis lainnya cukup tersedia di pasaran," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, luas tanam padi pada musim hujan 2022/2023 telah mencapai 50 ribu hektare.
"Rata-rata petani kita sudah melakukan penanaman di 12 Kecamatan di Lombok Tengah," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman.
Ia mengatakan, target luas tanam pada pertahun mencapai 80 ribu hektare baik di musim tanam (MH), musim kemarau pertama (MK I). Pola tanam padi di Lombok Tengah saat ini masih menggunakan Padi, Padi dan Palawija.
"Produksi padi di Lombok Tengah itu bisa mencapai 400 ribu ton dalam setahun, karena perhektare bisa mencapai 5,3 ton," katanya.
Berita Terkait
Harga beras naik, Disperindag minta warga Lombok Tengah tak panik
Sabtu, 5 Oktober 2024 10:59
Bandara Lombok tingkatkan pelayanan jelang Nataru 2025
Rabu, 18 Desember 2024 16:58
Seorang PMI asal Lombok Tengah diduga tewas dibunuh di Malaysia
Rabu, 18 Desember 2024 16:55
Kementerian P2MI perkuat penempatan dan perlindungan PMI di NTB
Rabu, 18 Desember 2024 12:17
Perubahan status RSUD Praya Lombok Tengah tingkatkan kualitas pelayanan
Selasa, 17 Desember 2024 11:52
Gaji guru non-ASN di Lombok Tengah naik Rp2 juta
Selasa, 17 Desember 2024 11:49
Legislator sidak pelayanan kesehatan di RSUD Praya Lombok Tengah
Senin, 16 Desember 2024 14:38
Wamendag: Pemasaran produk UMKM Lombok harus dimaksimalkan
Sabtu, 14 Desember 2024 16:21