Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PB Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Arsjad Rasjid menyampaikan sejumlah strategi untuk mempersiapkan atlet panahan nasional sebelum berkompetisi di Asian Games Huangzhou, China dan kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Demi menghadapi dua ajang penting tersebut, Arsjad mengatakan Perpani melakukan program "Road to Champions" yang digelar sejak Februari hingga Desember mendatang.
"Dengan pembinaan dan jika secara pertandingan (atlet) lebih banyak (dilibatkan), mereka akan lebih memiliki experience, kekuatan moral, dan membentuk kepercayaan diri para atlet," kata Arsjad saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Arsjad menambahkan, mencetak atlet berprestasi membutuhkan proses berkesinambungan dalam sebuah rangkaian pembangunan keolahragaan. Proses tersebut terdiri atas tahap pembudayaan, pembibitan, pengembangan, dan pembinaan prestasi.
Pada tahap pembinaan prestasi, ketika atlet-atlet nasional telah terseleksi dan terpilih, akselerasi prestasi atlet-atlet tersebut dinilai perlu dilakukan secara terpusat dan berkesinambungan. Hal ini, lanjut Arsjad, adalah untuk proyeksi ajang internasional, melalui berbagai intervensi yang terukur dari segi fisik, gizi, maupun psikis melalui program "Road to Champions".
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal PB Perpani Antonius Riva Setiawan mengatakan, salah satu program unggulan dalam "Road to Champions" adalah mengikutsertakan para atlet panahan Indonesia dalam kompetisi berkala di bawah naungan Federasi Panahan Dunia (World Archery Federation) untuk memperoleh poin dan peringkat.
Keikutsertaan pada ajang series panahan tersebut dilakukan demi meningkatkan dan mengasah pengalaman, keterampilan, kepercayaan diri, dan daya kompetisi yang pada akhirnya membentuk atlet bermental juara.
Baca juga: 14 atlet Perpani Palangka Raya ikuti kejurnas junior
Baca juga: Atlet panahan Bali ditarget raih tujuh medali Kejurnas Junior
"Atlet panahan Indonesia harus masuk 10 besar ranking World Archery Federation, baik untuk kategori Compound maupun Rescurve, untuk pria, wanita, maupun beregu dan campuran," kata Riva. "Hal ini akan memberikan benchmark dalam mengevaluasi positioning atlet panahan Indonesia dibandingkan kompetitor negara lain," tambahnya.
Berita Terkait
Atlet panahan Kholidin belum ingin pensiun masih penasaran medali Paralimpiade
Minggu, 13 Oktober 2024 7:23
Disiplin atlet kunci Papua juarai para-panahan Peparnas 2024
Minggu, 13 Oktober 2024 5:58
Memoar Seoul 1988 menuju mimpi Los Angeles 2028
Rabu, 18 September 2024 7:42
Jakarta menangkan final sengit compound beregu campuran
Selasa, 17 September 2024 7:57
Menantang kontradiksi predikat ibu dan juara di PON Aech-Sumut
Selasa, 17 September 2024 6:56
Jatim lumat Kalteng 5-1 di semifinal recurve beregu campuran
Sabtu, 14 September 2024 6:51
Catur ingin persembahkan emas final bagi bayi perempuannya
Jumat, 13 September 2024 8:15
Atlet panahan Diananda: Seperti nostalgia PON Papua
Kamis, 12 September 2024 7:20