Sebanyak 77 jiwa dievakuasi akibat erupsi Gunung Karangetang

id gunung karangetang erupsi,bnpb,bpbd sulawesi utara,bpbd sitaro,kabupaten sitaro

Sebanyak 77 jiwa dievakuasi akibat erupsi Gunung Karangetang

Kondisi pengungsi erupsi Gunung Karangetang di Museum Siau Timur, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Kamis (16/2/2023). (ANTARA/HO-BNPB)

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 77 jiwa dievakuasi ke Museum Siau Timur, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, akibat erupsi Gunung Api Karangetang. "Data yang dirangkum per hari ini, Kamis (16/2) sebanyak 77 jiwa yang mengungsi itu meliputi 39 laki-laki dan 38 perempuan dengan rincian 5 balita, 7 anak-anak, 45 dewasa, 20 lansia. Sementara itu belum ada laporan mengenai korban jiwa," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.

Museum Siau Timur diputuskan untuk menjadi lokasi pengungsian terpusat setelah sebelumnya beberapa warga sempat mengungsi di beberapa titik, seperti Gereja Siloam Kampung Salili, rumah kerabat dan sebagainya, sejak Gunung Karangetang erupsi pada Rabu (8/2)

Terpisah Kasub Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Sitaro Meydy Laurens mengatakan pihaknya bersama Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Damkar, PMI, Tagana, TNI, Polri dan Pemerintah Kecamatan Siau Timur telah menyiagakan pengungsian beserta segala kebutuhan dasarnya. Selain tempat tidur yang layak, lintas instansi tersebut juga mendirikan dapur umum dan fasilitas air bersih.

“Untuk saat ini pengungsian sudah berjalan. Selain BPBD ada beberapa instansi juga yang terlibat dalam penanganan,” jelas Meydy. Gunung Karangetang yang berada di Pulau Siau dengan ketinggian 1.784 mdpl telah dinaikkan menjadi level III atau Siaga, seiring meningkatnya aktivitas vulkanik sejak sepekan terakhir.

Sebagaimana yang menjadi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga) masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3.5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara. Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca juga: BNPB: Gempa susulan di Jayapura pengaruhi psikologis masyarakat
Baca juga: BNPB serahkan bantuan Rp1 miliar penanganan gempa Jayapura


Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.

Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar. Pemerintah daerah diharapkan untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro atau dengan PVMBG.