Osaka (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menggelar Dialog Kebangsaan dengan para Diaspora Indonesia di Jepang, di Hotel Imperial Osaka, Jepang, Senin malam, berpesan kepada warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri agar terus menjaga ikatan kebangsaan.
"Dialog kebangsaan ini menjadi salah satu ikhtiar kita untuk merawat ikatan kebangsaan di mana pun kita berada," kata Wapres dalam sambutannya di acara Dialog Kebangsaan di Osaka, Jepang. Wapres mengingatkan bahwa kemajemukan Indonesia dengan keragaman suku, agama, dan adat istiadatnya harus dimaknai sebagai rahmat dan kekuatan untuk bersatu membangun negeri.
"Allah menciptakan manusia dalam keragaman suku dan bangsa untuk saling mengenal, bukan untuk saling berkonflik," kata Wapres. Namun demikian, kata Wapres, meskipun termaktub dalam Sila-Sila Dasar Negara Pancasila yang merupakan sebuah kesepakatan besar dari para pendiri bangsa, kemajemukan Indonesia sejauh ini masih kerap mendapatkan berbagai ujian, antara lain oleh riak-riak yang timbul akibat ulah segelintir kelompok yang menyebarkan paham-paham merusak bangsa.
Termasuk, kata dia, munculnya paham-paham keagamaan yang ekstrem dari tingkat rendah, hingga tingkat berbasis kekerasan yang semakin mudah menyebar di tengah masyarakat akibat perkembangan teknologi informasi.
"Umat yang awam ilmu agama akan mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang mengarah pada gerakan ekstrem, bahkan kepada gerakan radikal terorisme," ujarnya.
Oleh sebab itu, meskipun pada dasarnya bangsa Indonesia telah terikat dengan identitas kolektif kebangsaan yang ditetapkan bersama oleh para founding fathers, Wapres meminta setiap WNI di mana pun berada agar terus berupaya menjaga identitas kebangsaannya sebagai bangsa yang majemuk.
“Tetap dibutuhkan upaya untuk memperkokoh identitas tersebut sehingga tidak luntur digerus perubahan dan tantangan zaman,” pesannya. Tidak hanya itu, pada kesempatan ini Wapres mengharapkan kontribusi gagasan dan kerja nyata dari seluruh WNI di luar negeri, termasuk di Jepang untuk membangun negeri.
Baca juga: Perencanaan Sekolah Kebangsaan Surabaya harus lebih baik
Baca juga: Keberagaman simbol persatuan di Kota Tangerang
Menurutnya, kilasan sejarah mulai dari kemerdekaan Indonesia, pengisian kemerdekaan, sampai perwujudan Indonesia Emas 2045 menuntut bangunan pemikiran dan kerja nyata seluruh WNI yang ada di dalam maupun di luar negeri. “Saya meminta seluruh masyarakat Indonesia di Jepang untuk terus menjaga harmoni dan kerukunan. Sesama saudara sebangsa mesti saling menjaga, saling membantu, khususnya saat terjadi kesulitan dan jangan segan menghubungi Pemerintah RI di Jepang melalui KBRI di Tokyo dan KJRI di Osaka untuk perlindungan bagi WNI yang membutuhkan," katanya.