KNPI Mataram gelar Pertarungan "Perang Banteng"

id Perang banteng

KNPI Mataram gelar Pertarungan "Perang Banteng"

Tradisi peresean, kebudayaan khas Suku Sasak (Ist)

Perang Banteng" dilaksanakan tanggal 19-25 Oktober 2014 halaman studio TVRI NTB dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda tahun 2014

Mataram, (Antara)- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat akan menggealar pertandingan "Perang Banteng" atau "Peresean" yang merupakan kebudayaan khas masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok.

Ketua KNPI Kota Mataram H Novian Rosmana di Mataram, Jumat mengatakan, "Perang Banteng" dilaksanakan tanggal 19-25 Oktober 2014 halaman studio TVRI NTB dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda tahun 2014.

Presean berupa pertarungan dua lelaki Sasak bersenjatakan tongkat rotan atau biasa disebut "pejalin" serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras yang biasa di sebut dengan Ende. Petarung biasa di sebut dengan "pepadu" sedangkan wasit pinggir disebut "pekembar Sedi" dan wasit tengah disebut "pekembar".

Dikatakan, kegiatan "Perang Banteng" dipilih dalam menyambut hari sumpah pemuda dimaksudkan untuk memperkenalkan kekayaan budaya daerah sekaligus mempertahankan serta melestarikan tradisi budaya. Selain itu juga sebagai ajang silaturrahmi antarpara "pepadu".

Di Pulau Lombok, katanya, terdapat delapan padepokan yang memiliki agenda rutin untuk melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap "pepadu-pepadu" yang akan turun ke pentas pertarungan.

Sementara di Kota Mataram terdapat dua padepokan yakni di kawasan Sayang-Sayang dan Jempong. Untuk kegiatan "perang benteng" tahun ini, satu padepokan hanya boleh mengutus dua orang.

Dia mengatakan, "pepadu" dari dua padepokan di Kota Mataram inilah yang nantinya akan menjadi wakil Kota Mataram untuk bertarung melawan padepokan dari kabupaten lainnya di Pulau Lombok. Para peserta akan merebutkan piala bergilir dan uang tunai sebesar Rp6 juta untuk juara satu.

Ia mengatakan, "Perang Banteng" ini merupakan kegiatan tahun ke dua yang telah dilaksanakan KNPI dalam memperingati hari sumpah pemuda. Di mana pada tahun sebelumnya "pepadu" Kota Mataram berhasil masuk final melawan "pepadu" dari Desa Griye, Kabupaten Lombok Barat dan juara satu berhasil dimenangkan oleh "pepadu" dari Griye.

"Diharapkan kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat kebersamaan dalam upaya menjaga dan melestarikan kekayaan budaya di Pulau Lombok," katanya.

Dalam upaya mendukung dan melestarian budaya "peresean" di Kota Mataram, Pemerintah Kota Mataram telah berencana akan membangun panggung "peresesan" di Jalan Adi Sucipto, karena lokasinya merupakan jalur menuju objek wisata Internasional Senggigi.

Dengan demikian, diharapkan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang melewati jalur itu dapat berhenti dan menikmati pertandingan "peresean" sekaligus menikmati keindahan Kota Mataram beserta wisata kuliner dan wisata belanja di Kota Mataram.

"Hal ini tentu akan berdampak pula pada peningkatakan ekonomi masyarakat, karena keberadaan panggung `presean` itu bisa membuka peluang usaha bagi masyarakat," katanya.

Pewarta :
Editor: Yanes
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.