Jakarta (ANTARA) -
Tim hoki indoor putra mengukir sejarah dengan keberhasilan mereka meraih medali emas, yang menjadi medali emas pertama sepanjang keikutsertaan Indonesia pada cabang olahraga hoki indoor di SEA Games. Pada laga final melawan Malaysia, perjuangan dramatis diperlihatkan timnas Indonesia yang sempat tertinggal 0-3, untuk mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan mengunci kemenangan melalui adu penalti dengan skor 2-1.
"Waktu di lima menit terakhir itu sih udah hopeless banget sebenarnya. tapi di sisi lain ini tidak akan keulang kembali. Pelatih juga meyakinkan, "sudah kalian main bebas, lepas, yang penting kemampuan kalian yang selama ini dilatih silakan keluarkan semuanya"," kata Prima menceritakan situasi mental saat Indonesia masih tertinggal 2-3 pada fase akhir babak reguler pertandingan final.
Prima pun mengakui kekuatan hoki indoor Malaysia, yang menurutnya sudah mampu bersaing di level Asia. "Malaysia. Yang kedua itu Thailand. Karena waktu di Asia Cup kemarin yang di Thailand, Malaysia mengalahkan Iran yang rangking 3 dunia. Jadi kemarin kita sebetulnya bertanding untuk satu game itu lawan Malaysia, di final," kata Prima saat ditanyai lawan terberat tim Indonesia selama SEA Games 2023.
Baca juga: Kun Bokator Indonesia dulang emas, Vietnam dekati Kamboja
Baca juga: Atlet lempar lembing Hafiz "pecah telur" di tengah tantangan cuaca
Ia mengakui bahwa hoki indoor belum memiliki kompetisi reguler seperti sepak bola dan bola basket. Dengan demikian, ia berharap timnas hoki indoor dapat kembali diberi kesempatan untuk berlatih dan bertanding di Eropa, demi menimba ilmu dan jam terbang yang lebih banyak. "Saya harap bisa ke Eropa lagi, karena itu sangat penting untuk bisa try out ke Eropa, karena itu bisa meningkatkan skill kita, kemampuan, dan mental kita juga," tutur pemain asal Jawa Barat itu.