Menko Perekonomian hadiri pertemuan Eropa dan Korea di sela KTT G7

id Airlangga Hartarto, IEU CEPA, KTT G7

Menko Perekonomian hadiri pertemuan Eropa dan Korea di sela KTT G7

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua dari kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Presiden Republik Korea, serta forum bisnis dengan investor Jepang, di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.  (ANTARA/HO-KemenkoEkonomi/pri)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Presiden Republik Korea, serta forum bisnis dengan investor Jepang, di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.
 

Dalam pertemuan Presiden Komisi Uni Eropa, Menko Airlangga turut dalam pembahasan tentang upaya penguatan berbagai kemitraan strategis di antaranya negosiasi IEU CEPA, tindak lanjut JETP dan Global Gateway, serta kerjasama kawasan Indo-Pasifik.

"Selain itu, pemerintah Indonesia menyampaikan perkembangan kerja sama Green Investment melalui European Investment Bank (EIB) yang telah membuka kantor perwakilan di Jakarta pada Agustus 2022," kata Airlangga dalam keterangan resmi, Minggu.

Selain itu juga dibahas isu deforestasi juga dibahas dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyampaikan akan menemui delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Airlangga di Brussel pada akhir bulan ini.

"Pada pertemuan bilateral dengan Republik Korea, pemerintah Indonesia menyampaikan perlunya untuk mendorong capaian konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat kedua negara, khususnya di bidang ekonomi," katanya.

Pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan fasilitas Indonesia - Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement yang sudah diluncurkan tahun ini guna menaikkan perdagangan bilateral yang masih di bawah target tahun 2018 sebesar 30 miliar dolar AS.

Pemerintah Indonesia juga mendorong perluasan akses masuk ke Korea bagi produk Indonesia terutama produk otomotif, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, dan produk-produk hijau seperti wood pellet.

Indonesia juga mengharapkan para pelaku usaha Republik Korea dapat memperluas investasi di lima sektor utama, antara lain kendaraan listrik, sektor mesin dan elektronik, tekstil dan alas kaki, kimia dan farmasi, serta infrastruktur.

Selain itu, pemerintah Korea mengatakan akan memberikan pelatihan dan akses ketenagakerjaan terkait Small Modular Reactor (SMR) sebagaimana dikerjasamakan dengan BRIN.

Menko Airlangga juga turut menghadiri forum bisnis dengan kalangan investor dari Jepang yang membahas berbagai potensi kerja sama antara Indonesia dan Jepang.

"Indonesia memandang positif usulan peningkatan hubungan kemitraan strategis komprehensif antar kedua negara," katanya.

Saat ini, Indonesia dan Jepang tengah melakukan kerja sama dalam beberapa proyek pembangunan, antara lain pembangunan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, MRT Jakarta North-South, Bekasi Proving Ground, rute kereta semi cepat Jakarta-Semarang, serta transisi energi antara PT PLN dengan Sumitomo Corp terkait program transisi energi.

Baca juga: Menko Perekonomian danai ketahanan pangan Rp104,2 triliun
Baca juga: Menko Perekonomian sebut penyelesaian negosiasi IEU-CEPA perlu dipercepat

"Indonesia pada KTT G7 ini berperan sebagai salah satu Partner Countries dan mewakili Troika G20 bersama India dan Brazil. Sebagai Troika G20, Indonesia secara khusus memiliki misi untuk mendorong implementasi dari concrete deliverables yang menjadi legacy dari Presidensi G20 Indonesia tahun lalu," katanya.