Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah meminta penanganan dan anggaran untuk stunting di wilayah itu harus tepat sasaran.
"Intervensi penanganan stunting harus tepat sasaran, baik penggunaan anggaran maupun kualitas penanganannya," ujar Wagub NTB pada peluncuran gerakan gotong royong bhakti stunting dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan gerakan bhakti stunting merupakan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur untuk menuntaskan dan menurunkan angka stunting di Lombok Timur.
Karena itu, Wagub NTB berharap program gotong royong akan mendorong semua pihak mulai pelajar dan masyarakat untuk menggalang sumbangan telur secara sukarela. Kemudian didistribusikan ke desa-desa yang mengalami masalah stunting.
Selain itu, Rohmi juga mengapresiasi kerja sama Pemerintah Kabupaten Lombok Timur bersama kepala desa, kader posyandu, PKK dan sebagainya yang berhasil menangani stunting sehingga dari tahun ke tahun stunting di Lombok Timur terus mengalami penurunan.
Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy juga meminta kepada seluruh kepala OPD, Camat dan seluruh kepala desa se-Kabupaten Lombok Timur untuk mengawal program bhakti stunting dengan masif.
"Program ini menjadi tugas kita semua. Meski angka stunting di Lombok Timur bukan lagi yang tertinggi di NTB," ungkapnya.
Ia mengapresiasi Pemprov NTB yang begitu masif melakukan intervensi terhadap Kabupaten Lombok Timur untuk membantu menurunkan angka stunting di wilayahnya.
"Mewakili pemerintah dan masyarakat Lombok Timur, kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Pemprov NTB yang selama ini membantu masyarakat kami," katanya.