Bali SRI Organik jalin kerja sama dengan sejumlah sekolah dalam pengembangan beras organik

id Beras Organik, Beras organik dikembangkan di Bali, Bali, Bali Sri Organik

Bali SRI Organik jalin kerja sama dengan sejumlah sekolah dalam pengembangan beras organik

Penandatanganan kerja sama dilakukan Dirut PT BSO IB. Gede Arsana (kiri) dengan Kepala SMK Negeri 2 Denpasar Drs. I Dewa Bagus Ketut Wartawan di Badung, Bali, Kamis (1/6). (ANTARA/ HO-Humas BSO)

Bali (ANTARA) - Provinsi Bali sudah selayaknya mampu memproduksi komoditas organik, salah satunya beras organik. Sebab kebutuhan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat bahkan menjadi komoditas ekspor, kata Direktur Utama PT Bali SRI Organik (BSO) Ida Bagus Gede Arsana.

"Oleh karena itu kami terus memacu para petani untuk memproduksi komoditas secara organik, salah satunya dalam pengembangan beras organik di persawahan di Pulau Dewata," kata IB, Arsana di sela menandatangan kerjasama dengan SMK Negeri 2 Denpasar, di Desa Sangeh, Mengwi-Kabupaten Badung, Kamis (1/6).

Penandatanganan kerja sama (MoU/Memorandum of Understanding) dilakukan Dirut PT BSO IB. Gede Arsana dengan Kepala SMK Negeri 2 Denpasar Drs. I Dewa Bagus Ketut Wartawan.

Para siswa ini sebelumnya juga melakukan kunjungan ke sawah petani setempat yang bekerja sama dengan PT BSO. Siswa tampak sangat antusias berada di lokasi persawahan. Siswa sengaja diajak ke lapangan agar mengetahui proses dari pengolahan lahan, menanam bibit hingga panen dan pascapanen.

“Siswa kami ini dari berbagai jurusan di antaranya manajemen yang selama ini juga turut langsung dalam proses administrasi perusahaan hingga pemasaran. Jadi siswa langsung mengimplementasikan apa yang didapat di bangku sekolah,” jkata  Kepala SMKN 2 Dewa Ketut Wartawan.

Ia juga berharap kerja sama dengan PT BSO sejak 2019 bisa terus berlanjut dan ditingkatkan. Karena manfaat kerja sama ini sangat positif khususnya bagi siswa. Dewa Wartawan dalam sambutannya juga sangat mendukung program organik yang dilakukan PT BSO. Selain berkaitan langsung dengan pola hidup sehat dengan produk organik juga hal ini sangat mendukung program ketahanan pangan.

“Dengan melihat dan merasakan langsung manfaat produk organik ini, kita harapkan ke depannya ada siswa yang terjun ke pertanian organik. Peluangnya dari sisi bisnis juga bagus sepanjang dikelola secara profesional,” tambahnya.

Sementara itu Dirut PT BSO  IB. Gede Arsana mengatakan minat petani mengembangkan produk (padi) organik terus meningkat. Dalam menggandeng petani untuk pengembangan beras organik, PT BSO menyediakan segala kebutuhan saprotan (sarana produksi tanaman).

“Petani cukup siapkan lahan, untuk pengolahan tanah kita gunakan traktor,” ujar Gusde Arsana yang alumni IPB Bogor.

Kehadiran BSO, kata Gusde Arsana intinya membantu membina petani dari bertani secara konvensional dimana selama ini menggunakan pupuk kimia agar beralih ke organik. “Sumber bahan baku untuk pupuk organik ini cukup banyak sehingga kalau dikelola akan mampu mengurangi biaya produksi pembelian pupuk kimia. Dengan pupuk organik, struktur tanah menjadi lebih baik selain produk yang dihasilkan menjadi sehat. Dan sudah tentu harga produk organik lebih tinggi dan ini akan mempercepat kesejahteraan petani,” katanya.

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang peserta mengimbau perlunya ditingkatkan edukasi soal produk organik. Sebab ada kesan produk organik itu agak mahal. Padahal manfaatnya dari sisi kesehatan sangat tinggi. “Jadi sebenarnya gak masalah soal harga, cuma belum banyak yang tahu soal produk organik ini,” ujarnya.

Dalam Mou tersebut kedua belah pihak sepakat bahwa program ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bertani organik agar kalangan muda mengerti manfaat dari bertani organik dan tentunya mulai mengkonsumsi pangan organik sejak dini.

Kedua belah pihak sepakat bahwa program ini untuk mendukung mata pelajaran kewirausahaan dan/atau mata pelajaran lain baik yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan program ini. Pihak pertama menyediakan kebutuhan program ini dalam bentuk beras organik pada pihak kedua. Pihak kedua akan mensosialisasikan dan menjual beras organik pihak pertama.

Baca juga: Program UPPO tekan biaya dan tingkatkan hasil panen
Baca juga: Mahasiswa Unram olah limbah organik jadi pupuk kompos di Desa Segara Katon


Pihak pertama dan pihak kedua setuju untuk beras yang akan disediakan adalah beras putih organik dan beras merah organik. Kedua belah pihak sepakat bahwa semua kegiatan program ini akan dimonitor oleh lembaga Koperasi SMK Negeri 2 Denpasar. Pihak pertama akan menyediakan dukungan berupa peralatan marketing untuk pihak kedua.

Pihak pertama akan memberikan penghargaan kepada siswa yang terlibat sesuai dengan kesepakatan antara pihak pertama dan pihak kedua yang akan diatur kemudian. Pada acara tersebut hadir jugapara guru serta puluhan siswa dari sejumlah SMK yakni SMKN 2 Denpasar, SMK Dwijendra, SMK Saraswati, SMK TP45 dan SMK PGRI 2 Denpasar.