Mataram (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan limbah organik, kepada masyarakat di Desa Segara Katon, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.
"Program ini diharapkan menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan pupuk petani," kata Ketua kelompok KKN Tematik Universitas Mataram Desa Segara Katon, Ahmad Satria dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, kelangkaan pupuk belakangan ini tidak hanya dirasakan petani di Desa Segara Katon, tetapi sebagian besar petani di wilayah NTB. Pupuk memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga produksi bisa meningkat.
"Masyarakat dan pemerintah desa harus mencari cara alternatif untuk mengatasi permasalahan pupuk," katanya.
Sejauh ini di Desa Segara Katon sendiri terkait pemerataan pupuk yang didapat oleh masyarakat masih belum merata. Selain itu juga adanya sisa sampah organik dari kegiatan rumah tangga juga sangat potensial untuk dimanfaatkan.
Sehingga salah satu alternatif untuk mengatasi kelangkaan pupuk di Desa Segara Katon yang bisa dilakukan saat ini adalah pembuatan pupuk kompos dari limbah-limbah organik yang dihasilkan oleh masyarakat.
"Limbah organik yang bisa dimanfaatkan seperti sampah organik rumah tangga, kotoran ternak, sisa-sisa pertanian dan limbah organik lainnya," katanya.
Mahasiswa KKN Tematik Unram juga bekerjasama dengan salah satu pihak dari bank sampah “Kekait Berseri” dari Gunung Sari Lombok Barat sebagai pemateri dalam acara sosialisasi dan pelatihan tersebut.
Pelatihan ini dimulai dari tahap pengenalan dan persiapan bahan, praktek pembuatan Bioaktivator/ MOL (cairan pengurai sampah) tanpa bahan kimia, dan praktek pengaplikasian MOL ke dalam tong komposter.
"Sebagai wujud apresiasi kepada peserta, pada kesempatan ini mahasiswa KKN memberikan tong komposter secara simbolis, " katanya.
Tong Komposter ini digunakan untuk memproduksi pupuk organik cair yang berasal dari limbah rumah tangga berupa sisa sayuran, kulit buah-buahan, dan bahan organik lainnya. Ada dua bentuk pupuk yang dihasilkan dari tong komposter ini, yaitu berupa cairan dan padatan.
Cairan ini sebagai pupuk organik cair (POC) dan endapan di bagian bawahnya sebagai pupuk padat. Manfaat pupuk organik ini tidak hanya sebagai solusi kelangkaan pupuk tetapi juga bisa mengatasi permasalahan lingkungan seperti sampah organik.
"Alhamdulillah setelah mengajukan proposal kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara, kami mendapatkan bantuan pengadaan tong komposter sejumlah 15 buah," katanya.
Mahasiswa Unram olah limbah organik jadi pupuk kompos di Desa Segara Katon
Limbah organik yang bisa dimanfaatkan seperti sampah organik rumah tangga