Capres PDIP Ganjar bakal umumkan parpol pendukung

id Ganjar Pranowo,PDIP,Pemilu 2024,DPR RI, ketua DPR, puan maharani, partai kuning, koalisi

Capres PDIP Ganjar bakal umumkan parpol pendukung

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam konferensi pers di Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan Ganjar Presiden 2024, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

Jakarta (ANTARA) -
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo akan segara mengumumkan partai politik (parpol) pendukung baru yang akan mengusung dirinya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Soal partai yang mengusung, partainya yang mana, kami tunggu dalam dua hari ini akan mendapatkan beritanya," ujar Ganjar dalam konferensi pers di Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan Ganjar Presiden 2024, Jakarta Pusat, Kamis.
 
Ia mengatakan bahwa pengumuman resminya akan disampaikan dalam dua hari terhitung sejak hari ini. Tidak hanya itu, ia sempat menyinggung terkait ada partai "kuning" yang merapat mendukungnya pada pencalonan Pilpres 2024. Ganjar yang sedang mengunjungi Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis (18/5) justru menjelaskan hidangan yang dinikmati di Manado itu.
 
"Nasi kuningnya, ya, pasti merapat. Campur roa dikit, roanya kan merah tadi," kata Ganjar kepada wartawan sembari jalan sehat di Kompleks Mega Mas, Manado, Sulawesi Utara, Kamis.
 
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan sinyal bahwa partai berwarna kuning akan bergabung dengan koalisi bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
Hal ini disampaikan Puan usai Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023. Adapun sinyal terkait partai kuning akan bergabung diketahui melalui blus kuning yang dipakai Puan dengan balutan blazer hitam. "Pakai baju kuning," celetuk Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco yang berdiri di samping Puan saat disinggung awak media terkait adakah partai lain yang ingin dipikat.
 
Hal ini langsung menuai gelak tawa dari Puan, Dasco, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar Lodewijk F Paulus dan awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/5). "Ini tanda-tanda," kata Puan sembari tertawa.
 
Menurut Puan, dinamika politik saat ini sangat dinamis karena setiap partai politik (parpol) masih melakukan penjajakan. "Sekarang dinamika di lapangan masih sama-sama kita jalanin masing-masing, seperti Gerindra masih bersilaturahim dan berkomunikasi ke mana, NasDem, Golkar. Semua parpol, saya liat saat ini masih menjajaki untuk bisa bersama-sama menuju 2024," tambahnya.
 
Untuk itu, ia berharap agar dinamika politik harus tetap dilakukan bersama-sama dan dilaksanakan secara bergotong royong, rukun, bergembira, dan tanpa menimbulkan kontroversi yang membuat masyarakat gundah.
 
Saat ditanya lebih lanjut terkait partai kuning, Puan enggan menjelaskan partai mana yang dimaksud. Sebab, ada beberapa partai yang memiliki unsur kuning, seperti Golkar, Gerindra, Hanura, dan lainnya. "Bisa semua, memang begitulah namanya strategi, rahasia ya, tidak boleh dikasih tahu, tapi seperti Pak Dasco bilang hari ini kuning," lanjut puan.
 
Ia tak mempersoalkan apabila partai kuning bergabung dengan PDIP di 2024. Tidak hanya itu, Puan mengungkapkan semua partai dapat bergabung dengan koalisinya demi membentuk kekuatan bersama.


Baca juga: Calon presiden dari PDIP ajak milenial dan gen Z optimalkan medsos
Baca juga: Prabowo: Insya Allah, saya akan maju sebagai capres
 
Di sisi lain, Lodewijk mengatakan Golkar saat ini masih menjalani silaturahim dan berkomunikasi dengan PDIP. Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
 
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.