Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan mengatakan bahwa devisa hasil ekspor berperan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju pada 2045.
"Sebenarnya peran devisa dari hasil ekspor dalam pertumbuhan ekonomi itu kita yakin bahwa ini akan menjadi salah satu sektor penggeraknya menuju cita-cita Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, 100 tahun merdeka," kata Kasan dalam acara Gambir Trade Talk #10 bertajuk "Memanfaatkan Devisa Hasil Ekspor Sebagai Instrumen Pertumbuhan Ekonomi Nasional" dipantau secara daring pada Rabu.
Kasan mengatakan bahwa untuk menjadi negara maju, salah satu indikatornya ialah pendapatan per kapita. "Cita-citanya kan ingin jadi negara maju, nah untuk menjadi negara maju itu pasti salah satu indikatornya adalah di bidang ekonomi, yaitu pendapatan per kapita," ungkapnya.
Untuk menjadi negara maju, kata Kasan, pendapatan per kapita Indonesia yang harus dicapai minimal 23.000 dolar AS. Saat ini, pendapatan per kapita Indonesia baru sekitar 4.000 dolar AS. "Pendapatan per kapita setahu saya, koreksi kalau saya salah, dari rancangan yang disusun teman-teman di Bappenas tentu di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu pendapatan per kapita minimal yang harus dicapai setahu saya 23.000 dolar AS, dari sekarang posisi sekitar 4.000 dolar AS berarti kan harus berapa itu 6 kali lipat," tuturnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa devisa hasil ekspor hingga Mei 2023 masih surplus di angka 16 miliar dolar AS. "Fakta dan data yang ada saat ini kita melihat devisa hasil ekspor ini sampai Mei kita masih surplus ini selisih angkanya sekitar 16 miliar dolar AS," kata Kasan.
Baca juga: Kaltim ekspor komoditas capai 12,6 miliar dolar AS
Baca juga: Ekspor komoditas kakao Blitar tembus pasar global
Selain itu, ucap dia, jika berkaca pada sejarah ekonomi negara-negara maju, dibutuhkan lebih dari 100 tahun setelah merdeka untuk menjadi negara maju. "Kalau berkaca dari berbagai negara maju yang ada 100 tahun merdeka, apakah juga sudah menjadi negara maju? Setahu saya dalam sejarahnya ekonomi negara-negara maju rasanya lebih itu, lebih dari 100 tahun. Cuma kan perkembangan yang terjadi saat itu dengan sekarang agak sedikit berbeda, jadi kecepatannya yang mungkin agak berbeda," ujar Kasan.
Berita Terkait
Budi Santoso jadi menteri sebab pahami persoalan di Kemendag
Selasa, 22 Oktober 2024 5:56
Indonesia-Korsel catat kerja sama bisnis Rp4,64 triliun
Senin, 14 Oktober 2024 17:24
DPR siapkan UU perkuat perdagangan karbon
Kamis, 3 Oktober 2024 21:12
Kemendag mencatat implementasikan tiga perjanjian dagang sepanjang 2023
Jumat, 5 Januari 2024 4:59
Pengetatan barang impor demi lindungi konsumen
Kamis, 12 Oktober 2023 21:02
Indonesia-Ghana perkuat kemitraan perdagangan
Senin, 9 Oktober 2023 20:55
Kemendag saksikan Indonesia-Australia teken kesepahaman bisnis 3,6 juta dolar AS
Selasa, 4 Juli 2023 8:34
JMFW menjadi langkah menuju Indonesia negara maju
Sabtu, 24 Juni 2023 5:07