Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) siap membangun embung di area Bandara VVIP Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
"Kami mendapatkan informasi untuk menambah lagi pembangunan embung yakni satu embung di Bandara VVIP IKN," ujar Direktur Jenderal SDA Jarot Widyoko di Jakarta, Senin.
Jarot juga menambahkan bahwa pihaknya juga siap untuk pembangunan embung tambahan lainnya yang berlokasi di Pemaluan, Kalimantan Timur. Pembangunan dua embung tambahan tersebut diharapkan dapat selesai bersamaan dengan pembangunan 19 embung lainnya di IKN pada tahun depan.
Dengan adanya dua pembangunan embung tambahan itu maka total embung yang dibangun di IKN menjadi 21 embung. Embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau air rembesan.
Embung akan menyimpan air di musim hujan, kemudian airnya dapat dimanfaatkan pada musim kemarau atau saat kekurangan air. Selain berfungsi sebagai media konservasi air, embung juga bisa menjadi habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, kemudian sebagai pengatur fungsi hidrolis, dan menjaga sistem serta proses-proses alami karena secara tidak langsung berperan sebagai penghasil oksigen melalui proses fotosintesa oleh berbagai jenis fitoplankton yang hidup di dalamnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan terkait ketersediaan air baku, seluruhnya telah dihitung dan dirasa siap untuk skema keberlanjutannya ke depan.
Baca juga: PLN siapkan sistem listrik hijau dan canggih untuk Istana Kepresidenan di IKN
Baca juga: Otorita IKN dan PTN membangun lembaga riset Nusantara Institut
Arah pembangunan seperti waduk, bendungan, embung juga instalasi penyaring limbah disiapkan dengan baik untuk memastikan ketersediaan air IKN. Ibu Kota Negara Nusantara dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju, sesuai Visi Indonesia 2045.
Dibangun dengan identitas nasional, IKN akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, serta mempercepat Transformasi Ekonomi Indonesia.