Mataram (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyerahkan bantuan berupa kursi roda dan mesin jahit kepada masyarakat yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana didampingi Ketua Baznas Kota Mataram H Djaswad bersama jajarannya di ruang Kenari Kantor Wali Kota Mataram, di Mataram, Rabu.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Mataram mengatakan, bantuan kursi roda diberikan kepada para penyandang difabel dan mereka masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Begitu juga bantuan mesin jahit.
"Para penerima bantuan yang masuk kategori kemiskinan ekstrem kita berdayakan melalui keterampilan yang dimiliki untuk meningkatkan produksi dan menunjang perekonomian mereka," katanya.
Sementara Ketua Baznas Kota Mataram H Djaswad di sela kegiatan menyebutkan, jumlah penerima kursi roda dan mesin jahit masing-masing lima orang.
"Penerima bantuan lima unit bantuan kursi roda, dan lima unit mesin jahit itu sudah kita seleksi dan koordinasikan dengan Bappeda agar tepat sasaran sesuai kategori kemiskinan ekstrem," katanya.
Menurutnya, total bantuan yang diberikan untuk penerima kursi roda dan mesin jahit tersebut sekitar Rp100 juta lebih.
Selain itu, Baznas juga menyerahkan bantuan pengobatan terhadap balita yang mengidap jantung bocor, dan harus berobat ke RS Harapan Keluarga Jakarta.
"Untuk bantuan berobat kami berikan kalau ke Jakarta maksimal Rp10 juta, sedangkan ke Denpasar sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta," katanya.
Untuk pengobatan ke Jakarta, katanya, bantuan itu bisa digunakan untuk transportasi dan biaya hidup selama berobat di luar daerah.
"Pasalnya di Jakarta, sudah ada rumah singgah dan mereka ditanggung beras. Jadi uang bantuan bisa digunakan untuk membeli lauk pauk," katanya.
Lebih jauh Djaswad mengatakan, bantuan yang disalurkan hari ini merupakan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas dari ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Mataram.
"Harapan kita bantuan ini bisa memotivasi masyarakat untuk lebih produktif dan keluar dari kategori kemiskinan ekstrem," katanya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56