Bandung (ANTARA) -
"Untuk kereta cepat 1 Oktober mulai komersial. Jadi kami pemprov akan berkoordinasi dengan KCIC agar dengan asosiasi-asosiasi mendukung kedatangan kereta cepat secara komersial. Seperti akses, city tour itu harus kita sambut, kita jemput bola," ujarnya, di Gedung Sate, Bandung, Rabu.
Melihat dengan cukup tingginya antusiasme masyarakat, Bey Machmudin juga melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan kinerja UMKM di Jabar, terlebih ada tiga stasiun yang terletak di Jabar, yakni Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
"Jangan sampai menunggu. Mungkin masyarakat hanya ingin mencoba, puter-puter (wisata), jadi harus disiapkan. Entah kuliner atau apa. Secara detail menampilkan kerajinan Jawa Barat. UMKM kita galakkan di Tegalluar dan Padalarang," ujarnya pula.
Ia menyebut, Pemprov Jabar dapat menggandeng UMKM untuk menampilkan kuliner, kerajinan, kegiatan wisata dan budaya, sehingga memberi kesan dan pengalaman yang membekas kepada penumpang KCJB terhadap nuansa Jawa Barat yang khas. "Kita ingin memastikan ada kenang-kenangan sudah datang ke daerah Jawa Barat," ujar Bey.
Terkait dengan akses Stasiun KCJB di sekitar Kota Bandung, yakni Padalarang dan Tegalluar, Bey mengatakan sudah mulai disiapkan. "Jadi kereta cepat berhenti di Padalarang dan sudah ada feeder langsung ke Stasiun Kota Bandung, KCJB berhenti di Tegalluar. Di sana akses sudah ada shuttle mungkin bus DAMRI atau bentuk lain," ujarnya.\
Baca juga: KCIC buka pendaftaran uji coba kereta cepat
Baca juga: Kursi saat uji coba kereta cepat 500-550 tiap rangkaian
Plh Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja berujar bahwa pemerintah provinsi siap memberi fasilitasi yang bisa dimanfaatkan untuk menyambut operasional komersial KCJB. "Kami akan rapat dengan manajemen KCIC termasuk membahas semua," ujar Setiawan pula.